Jakarta, CNN Indonesia -- Jabatan demi jabatan, penghargaan demi penghargaan yang diterima Harvey Weinstein dicabut, seiring satu demi satu korban pelecehan seksual muncul ke permukaan menyerangnya.
Setelah dipecat dari perusahaannya sendiri dan didepak dari Oscar, kini Presiden Perancis Emmanuel Macron sedang berusaha mencabut kembali penghargaan yang pernah diberikan negaranya pada produser besar Hollywood itu.
Pada Maret 2012, mantan presiden Perancis Nicolas Sarkozy pernah menganugerahi Weinstein dengan penghargaan Legion of Honour, tingkat Chevalier. Itu merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada masyarakat dari pemerintah Perancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adalah The Grande Chancellerie de la Legion d’honneur lembaga yang memberikannya. Lembaga itu didirikan oleh Napoleon Bonaparte pada 1802. Tidak banyak orang yanh menerimanya, namun Weinstein bukan warga Amerika pertama yang dianugerahi.
Jika penghargaannya itu dicabut, ia juga tidak akan menjadi kasus yang pertama. Sebelumnya, lembaga itu pernah melakukan hal yang sama pada pebalap sepeda Lance Armstrong. Diketahui, Armstrong punya riwayat doping dalam kariernya.
“Saya sudah mengambil langkah untuk mencabut kembali Legion d'Honneur dari Weinstein,” kata Macron dalam sebuah wawancara di televisi, seperti dikutip dari
Independent.
Weinstein sendiri hingga saat ini masih menampik tudingan pelecehan seksual yang mengarah padanya, meski sudah ada lima orang yang melapor diperkosa dan belasan lainnya mengaku pernah dilecehkan. Ia juga belum ditangkap maupun divonis.
Kepolisian, di Amerika maupun Eropa, tengah menyelediki kasus tudingan pelecehan seksual itu. Di Hollywood sendiri, perbincangan soal pelecehan seksual bagai bola salju. Setelah kasus Weinstein terungkap, banyak perempuan bersuara atas pelecehan lainya.
Salah satu aktris Perancis menjadi korban pelecehan itu. Macron berjanji akan mempercepat proses pemeriksaan kasus Weinstein di Perancis dan pencabutan kembali penghargaannya.
 (CNN Indonesia/Timothy Loen) |
(rsa)