Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi Justin Bieber termasuk masyarakat Amerika yang setuju agar Presiden Donald Trump segera menerapkan kebijakan untuk mengontrol kepemilikan senjata.
Itu dibuktikan dengan ajakan Bieber kepada para penggemarnya untuk meneken petisi kontrol senjata api. Ajakan itu ia suarakan lewat akun Twitter @justinbieber.
"Bantu anak-anak ini dan tanda tangani petisi mereka sekarang," kata Bieber.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petisi kontrol senjata itu terdapat dalam situs marchforourlivespetition.com. Hingga kini setidaknya sudah ada lebih dari 140 ribu orang yang menandatanganinya.
Isu pengontrolan senjata kencang digaungkan usai peristiwa penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School, Florida. Aksi penembakan dilakukan oleh seorang remaja bernama Nikolas Cruz pada pertengahan Februari lalu itu menewaskan 17 orang.
Petisi yang didukung Bieber dibuat oleh siswa di Amerika Serikat, terutama mereka yang bersekolah di Marjory Stoneman Douglas High School. Mereka meminta pejabat terpilih menyetujui Undang-Undang yang melarang penjualan senjata api secara bebas.
Bukan hanya Bieber, penyanyi Harry Styles juga mengajak penggemarnya meneken petisi tersebut. Ia berkicau lewat akun Twitter @Harry_Styles.
"Saya sudah meneken petisi @AMarch4OurLives, sebaiknya kalian juga," kata Harry.
Siswa di AS sudah pernah melakukan protes dengan berbaring tak beraturan di depan Gedung Putih, beberapa minggu lalu. Di sekeliling mereka terdapat ratusan pengunjuk rasa yang menyerukan pengetatan aturan senjata setelah tragedi penembakan di sekolah.
Alih-alih, Trump sempat menyatakan akan mempersenjatai guru untuk menangkal adanya penembakan oleh siswa lagi. Kasus penembakan oleh siswa memang bukan hanya sekali terjadi di AS. Baru-baru ini mahasiswa di Michigan bahkan menembak orang tuanya yang ke kampus.
Sebelum di Florida, sepanjang 2018 saja, sudah ada setidaknya enam kasus penembakan lain.
(rsa)