Indonesia Kantongi Dukungan Uruguay untuk Jadi Anggota DK PBB

Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2016 21:01 WIB
Pemerintah Indonesia mengincar kursi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk ketujuh kalinya pada tahun 2019 mendatang.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi seusai melakukan pertemuan bilateral bersama Menteri Luar Negeri Uruguay Rodolfo Nin Novoa pada Selasa (11/10) di Gedung Pancasila, Kemlu. (Antara Foto/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri RI menyatakan Indonesia dan Uruguay telah sepakat untuk saling memberi dukungan dalam keanggotaan Dewan Keamanan PBB.
 
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi seusai melakukan pertemuan bilateral bersama Menteri Luar Negeri Uruguay Rodolfo Nin Novoa pada Selasa (11/10) di Gedung Pancasila, Kemlu.

Menurut Retno, selain terfokus pada penguatan kerja sama ekonomi antar kedua negara, pertemuan bilateral dilakukan guna memperkuat kerja sama teknis yang lebih konkret lagi.

"Salah satunya, dalam isu internasional kami sepakat untuk saling dukung dalam hal keanggotaaan non-permanen DK PBB," tutur Retno seusai pertemuan bilateral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, Indonesia pernah menjadi anggota tidak tetap DK PBB sebanyak enam kali. Keanggotaan Indonesia di PBB pertama kali yakni tahun pada tahun 1973 dan terakhir kali 2008 lalu.

Retno menyatakan, Indonesia sudah memberikan dukungannya kepada Uruguay saat ini masih menjadi anggota tidak tetap DK PBB sampai 2017. Indonesia diharapkan bisa kembali menjadi anggota tidak tetap PBB pada tahun 2019 mendatang.

"Indonesia sudah beri dukungan (kepada Uruguay), Uruguay juga sepakat akan mendukung Indonesia untuk menjadi anggota (tidak tetap) DK PBB tahun 2019-2020," kata Retno.

Retno berujar, pertemuan bilateral kedua negara juga turut membahas kesepakatan kerja sama misi penjaga perdamaian PBB. Uruguay dan Indonesia sebagai 20 negara penyumbang pasukan tentara perdamaian terbesar sepakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan fasilitas dan pelatihan.

Indonesia, kata Retno, juga membahas masalah perlindungan WNI khususnya bagi anak buah kapal yang bekerja di kapal-kapal asing di sekitar Uruguay.

"Uruguay telah sepakat bekerja sama untuk perkuat perlindungan ABK Indonesia. Kami sepakat akan percepat proses penyelesaian mandatory consular  notification," ucap Retno. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER