Gigi Susu Menyingkapkan Misteri Manusia Purba di Gua Siberia

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jul 2017 12:59 WIB
Penemuan fosil gigi susu di Gua Denisova di Siberia makin menyingkapkan manusia purba baru yang kemungkinan punya hubungan dengan manusia modern.
Ilustrasi manusia purba. (Foto: dok. CNN.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 7 tahun lalu, ilmuwan menemukan  fosil yang mengindikasikan temuan manusia purba baru yang kemudian diberi nama Manusia Denisova, berdasarkan lokasi penemuannya, yaitu Gua Denisova di Pegunungan Altai di Siberia.

Tapi statusnya masih berada di antara spesies atau subspesies dari manusia di genus Homo. Oleh karena masih minimnya data, fosilnya masih diberi nama latin sementara: Homo sp. Altai.
 
Pada penelitian 2010 itu, peneliti menganalisis DNA dari fosil dan menduga, Manusia Denisova dan Neanderthals punya nenek moyang yang sama. Tapi secara genetik, kedua macam manusia purba ini terpisah pada 190.000-470.000 tahun lalu.

Studi ini juga menyatakan, Manusia Denisova kemungkinan sudah bercampur dengan manusia modern sejak ribuan tahun lalu, sebagaimana Neanderthal. Mutasi genetik dari Manusia Denisova telah mempengaruhi sistem imun manusia modern, begitu juga level lemak dan gula darahnya.

Tapi, Manusia Denisova sendiri masih menjadi misteri sebab fosil yang ada mengenai manusia ini hanya ada tiga spesimen, yaitu satu tulang jari dan dua gigi geraham.  

Baru-baru ini, ilmuwan dari Institut Antropologi Evolusi di Leipzig, Jerman, menyatakan mereka telah menemukan fosil keempat Manusia Denisova, yaitu sebuah gigi susu yang berasal dari anak perempuan berusia 10-12 tahun.

“Adanya tambahan manusia Denisova yang bisa kami identifikasi sangat menggembirakan kami,” kata Viviane Slon, pemimpin studi yang dimuat di jurnal Advances edisi 7 Juli lalu.

DNA yang digali dari gigi tersebut membuktikan bahwa pemiliknya adalah salah satu Manusia Denisova. Gigi ini sendiri digali dari lapisan yang berusia 128.000-227.000 tahun. Artinya, gigi itu adalah spesimen manusia tertua yang ditemukan di Asia Tengah sampai kini. Usianya 50.000-100.000 tahun lebih tua ketimbang fosil pertama Manusia Denisova.

“Artinya, Manusia Denisova hadir di Altai pada waktu yang sangat panjang, setidaknya sama dengan kehadiran manusia modern di Eropa, kalau tidak lebih lagi,” tutur Slon, seperti dilansir Live Science. Dengan masa hidup yang panjang, ada kemungkinan Manusia Denisova dan Neanderthal telah berinteraksi atau bahkan bercampur.

Manusia Denisova sendiri diduga punya keanekaragaman genetika yang rendah. Ini ada kaitan dengan populasi yang sedikit dibandingkan manusia modern. Mereka juga terisolasi, berdasarkan bukti bahwa temuan fosil terbaru juga ditemukan di lokasi fosil sebelumnya ditemukan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER