Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa hari yang lalu pemenang Nobel untuk tahun ini diumumkan. Di bidang sains, ada tiga ilmuwan yang mendapatkan Nobel berkat penelitian mereka tentang metode perbaikan DNA secara mekanis.
Nobel bidang kimia itu diberikan kepada Tomas Lindahl, Paul Modrich, dan Aziz Sancar. Penelitian mereka dianggap sangat bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan karena dapat dikembangkan sebagai treatment baru terhadap penyakit kanker. Penyakit kanker sampai saat ini masih menjadi momok di dunia.
Tomas LindahlPria ini adalah ilmuwan asal Swedia dengan spesialisasi di penelitian kanker. Pria yang lahir pada 28 Januari 1938 ini mendapatkan gelar Doctor of Medicine tahun 1970 dari Karolinska Institutet di Stockholm. Sebelum bermigrasi ke Inggris, Lindahl sempat mengajar medical chemistry di University of Gothenburg. Di Inggris ia bergabung ke dalam Imperial Cancer Research Fund sebagai peneliti di tahun 1981. Lalu pada tahun 1986 sampai 2005 ia menjabat sebagai direktur penelitian kanker di Clare Hall Laboratories yang semenjak tahun 2015 menjadi bagian daripada Fancis Crick Institute. Tomas melanjutkan penelitiannya hingga tahun 2009. Lindahl berpartisipasi dalam berbagai penelitian perbaikan DNA dan genetika kanker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum mendapatkan penghargaan Nobel, Lindahl pernah juga mendapatkan penghargaan Royal Medal dari Royal Society dan Copley Medal. Penghargaan yang didapatkan Lindahl selalu tidak jauh dari metode perbaikan DNA dan sel kanker.
Paul Lawrence ModrichIlmuwan ini dikenal dari penelitiannya pada perbaikan ketidakcocokan DNA. Modrich lahir pada 13 Juni 1946. Ia merupakan lulusan dari MIT dan Stanford University. Modrich telah menjadi investigator di Howard Hughes sejak 1994. Dia merupakan anggota American Academy of art and Sciences, Institute of Medicine, dan National Academy of Sciences.
Aziz SancarDia adalah ilmuwan asal Turki yang lahir pada 8 September 1946. Spesialisasi Aziz Sancar pada perbaikan DNA. Sancar merupakan co-founder dari Aziz and Gwen Sancar Foundation, yang merupakan organisasi non-profit yang mendukung budaya masyarakat Turki dan mendukung pelajar asal Turki di Amerika Serikat.
Aziz Sancar lulusan Istanbul University dan University of Texas. Sancar merupakan anggota terhormat dari Turkish Academy of Sciences dan American Academy of Arts and Sciences. Sancar merupakan penerima Nobel kedua yang berdarah Turki setelah Orhan Pamuk.
(ded/ded)