Mengingat Lagi Peristiwa di Balik Sumpah Pemuda

Admin | CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2015 09:44 WIB
Hari ini adalah Hari Sumpah Pemuda. Masih ingat cerita di balik peristiwa bersejarah ini? Ini kisahnya.
Sejumlah anak sekolah mengamati koleksi patung di Museum Sumpah Pemuda, Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- 20 Oktober, ada yang masih ingat ini hari apa? Yup! Ini adalah hari Sumpah Pemuda. Apakah kalian masih ingat apa saja isi Sumpah Pemuda?

Tapi sebelum ke sana, tak ada salahnya mengingat sedikit apa yang melatarbelakangi lahirnya Sumpah Pemuda yang kita peringati saban 28 Oktober itu. Alkisah, Sumpah Pemuda itu mengacu pada Kongres Pemuda II yang diselenggarakan di Jakarta pada 27-28 Oktober 1928.

Kalau ada kongres kedua, pasti ada kongres pertama. Kongres pertama ini diadakan tanggal 30 April sampai 1 Mei 1926 dan diikuti semua perkumpulan pemuda pada masa itu, mengacu pada keinginan bersatu seperti yang didengung-dengungkan oleh Perhimpunan Indonesia (PI) dan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isi kongres pertama ini kelak menjadi semakin jelas dalam kongres pemuda II, yang digelar di tiga gedung di Jakarta, dua tahun kemudian.

Kongres kedua berisi dua kali rapat. Pertama digelar pada Sabtu, 27 Oktober 1928 di gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Waterlooplein. Daerah ini sekarang dikenal sebagai Lapangan Banteng. Ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berpidato dan mengatakan bahwa kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Lalu acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Muhammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Dia bilang ada lima faktor yang bisa memperkuat itu, yakni: sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat kedua digelar pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop. Gedung ini terletak di pojok Merdeka Utara, Jalan Veteran III. Lalu penutupan rapat digelar di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, sebuah rumah pondokan pelajar dan mahasiwa kepunyaan Sie Kok Liong. Sayang tak banyak catatan sejarah mengenai sosok keturunan Tionghoa ini. Gedung ini sekarang dikenal sebagai Gedung Sumpah Pemuda.

Pada penutupan rapat ini pula Wage Rudolf Supratman kemudian memperkenalkan lagu Indonesia Raya dengan permainan biola. Pada hari itu dicapai rumusan hasil rapat, yang kemudian oleh para pemuda diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Peserta kongres pemuda II ini antara lain: Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dan sebagainya.

Masih ingat isi Sumpah Setia, yang kini lebih dikenal sebagai Sumpah Pemuda? Dalam ejaan aslinya, ini dia isi Sumpah Pemuda itu:

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER