Jakarta, CNN Indonesia -- Anak adalah digital native, mereka lahir langsung bertemu dengan berbagai gadget yang canggih. Jangan heran jika anak-anak lebih fasih menggunakannya daripada para orangtua.
Selama ini anak-anak lebih menjadi pengguna aktif dari gadget, padahal mereka memiliki kemampuan untuk menjadi creator. Apakah bisa? Bukankah menjadi programer itu njlimet? Jangan kecilkan kemampuan anak-anak. Mereka bisa belajar pemrograman atau coding sejak usia 6 tahun. Dengan belajar programming, anak-anak melatih berpikir logis, analitis dan terstruktur dalam memecahkan masalah.
Programming juga memberikan kesempatan kepada anak untuk berekspreasi dan berkreasi tanpa batas. Dengan metode dan cara pengajaran yang tepat, anak-anak bisa belajar coding dengan mudah dan seru. Keingintahuan yang besar bisa dimanfaatkan untuk mengajak belajar dan mencoba hal baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini sudah ada beberapa sekolah yang menjadikan coding sebagai bagian dari ekstra kurikuler. Kegiatan ini sekaligus untuk mengedukasi para guru dan orangtua untuk melatih mental anak sebagai creator bukan sekedar pengguna. Coding bukan dunia yang asing atau jauh, tetapi hal sehari-hari yang kita temui. Contohnya game. Siapa sih anak yang gak suka main game di smart phone atau laptop?
Banyak tempat untuk belajar coding, seperti misalnya di Coding Indonesia atau Clevio Coder Camp. Mari ajarkan anak-anak bukan hanya menjadi pengguna tetapi juga menjadi pencipta. Siapa tahu bakal lahir The Next Steve Jobs dari Indonesia.
(nun/nun)