Jakarta, CNN Indonesia -- Perfilman Indonesia sudah berkembang semenjak dikenalkan oleh bangsa Belanda pada tahun 1900an. Namun pada awalnya masyarakat Indonesia hanya bisa menjadi konsumen alias penonton saja. Tapi kini perkembangan film lokal di Indonesia sudah jauh lebih baik, anak bangsa sekarang sudah banyak yang berhasil membuat film lokal. Kualitas film anak bangsa tidak dapat disepelekan, buktinya banyak film produksi lokal yang go international, bahkan medapatkan penghargaan di luar negeri. Berikut ini merupakan beberapa film produksi lokal yang berhasil go international
The Raid: Redemption The Raid merupakan film karya Gareth Evans yang berhasil menyabet beberapa penghargaan di dunia perfilman internasional. Film ini merupakan film bergenre action yang menonjolkan beladiri asli Indonesia, pencak silat. The Raid telah mendapatkan penghargaan dari Toronto International Film Festival, James Dublin International Film Festival, Indiana Film Journalist Association, dan masih banyak lagi. The Raid juga berhasil diputar di berbagai festival film internasional seperti Sundance Film Festival, South by Southwest Film (SXSW), Festival Film Busan, dan lain-lain. Hak siar The Raid juga telah dibeli oleh Sony Pictures Classic dan kabarnya akan dibuat remake dari film ini dengan menggandeng Mike Shinoda dari Linkin Park sebagai penata musik.
Modus Anomali Film produksi Lifelike Pictures ini mendapatkan apresisasi positif di kancah perfilman dunia. Film karya Joko Anwar ini berhasil melakukan world premiere di festival film terbesar kedia di Amerika Serikat yaitu South by Southwest Film (SXSW) pada tahun 2012. Modus Anomali berhasil menyabet penghargaan di Buncheon Award, Korea Selatan. Di luar Indonesia, Modus Anomali memiliki judul Ritual. Film thriller yang dibintangi oleh Rio Dewanto ini berhasil bermain dengan adrenalin penonton dengan plot twist dari ceritanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasir Berbisik Berbeda dengan kedua film diatas, Pasir Berbisik adalah film bergenre drama. Film yang dibintangi oleh aktris papan atas Indonesia, Dian Sastrowardoyo, berhasil memenangkan penghargaan di Asia-Pacific Film Festival, Brisbane International Flm Festival, Oslo Films from the South Festival, dan masih banyak lagi. Film karya sutradara Nan Anchas ini juga dinominasikan di beberapa kategori di Festival Film Indonesia tahun 2004.
Daun di Atas Bantal Film tahun 1998 ini disutradarai oleh Garin Nugroho dan dibintangi oleh Christine Hakim. Film ini berhasil memenangkan beberapa penghargaan internasional, yakni Asia-Pacific Film Festival, Cinemanila International Film Festival, dan Tokyo Film Festival. Daun di Atas Bantal juga berhasil diputar di Cannes Film Festival pada tahun 1998 pada section Un Certain Regard.
Laskar Pelangi Pada pemutaran di Indonesia, Laskar Pelangi mendapat sambutan yang sangat baik. Film yang diadaptasi dari novel karya Andrea Hirata ini berhasil melakukan penayangan di negara lain seperti Spanyol, Italia, Hongkong, Singapura, dan masih banyak lagi. Laskar Pelangi juga berhasil meraih penghargaan dari The Golden Butterfly Award. Selain itu film yang disutradarai oleh Riri Riza ini juga berhasil menjadi nominasi di Berlin International Film Festival dan Asian Film tahun 2009. (nun/nun)