Jakarta Pusat, CNN Indonesia -- Harimau Sumatera, atau
Panthera tigris sumatrae, merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini. Namun, kini keberadaannya sedang di ambang kepunahan.
Sebagai predator utama dalam rantai makanan, tentu menurunnya populasi harimau Sumatera akan berpengaruh pada keseimbangan ekosistem hutan. Pada tahun 1970-an jumlah harimau Sumatera mencapai 1.000 ekor, namun sekarang jumlahnya menurun hingga di angka 350 ekor saja di luar sana.
Banyak faktor memang yang menyebabkan kepunahan harimau Sumatera ini, seperti hilangnya habitat hidup karena pembukaan lahan oleh manusia hingga aksi perburuan harimau sumatera yang menggunakan jerat harimau hingga senapan api.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberadaan harimau sumatera kini harus menjadi perhatian penuh bukan hanya pemerintah tetapi juga masyarakat Indonesia khusunya saudara kita di Sumatera. Harimau Sumatera memiliki nilai budaya yang tinggi bagi warga Sumatera, baik sebagai inspirasi seni bela diri maupun sebagai maskot. Jangan sampai nasibnya sama dengan harimau Jawa dan Bali yang kini sudah dinyatakan punah.
Lalu bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian harimau Sumatera? Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah membuat kebijakan membangun konservasi
ex situ yaitu usaha pelestarian harimau Sumatera yang berada di luar habitat aslinya. Tujuannya agar populasi harimau Sumatera ini terjaga dan kebijakan ini juga telah diwajibkan pada kebun binatang yang ada di Indonesia.
Maka dari itu marilah kita jaga kelestarian alam ini agar kelak anak cucu kita dapat melihat bagaimana indah dan kayanya negeri ini.
(std/std)