Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring perkembangan zaman, mainan di sekitar kita juga makin canggih. Tengok saja boneka Barbie buatan Mattel. Perusahaan asal Amerika Serikat ini baru saja meluncurkan Barbie yang bisa berbicara dan merespons ucapan pemiliknya.
Seru? Nanti dulu, ternyata tak semua setuju kalau Barbie bisa bicara lho.
Barbie yang bisa bicara itu dinamakan Hello Barbie. Ini adalah boneka pertama yang menggunakan teknologi pengenalan bicara yang dikembangkan oleh JoyTalk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, intinya boneka ini bisa berkomunikasi dua arah. Jika koneksi Wi-Fi atau Internet kita stabil, boneka bisa jadi teman curhat. Dia pun bisa menjawab pertanyaan kita. Ia dilengkapi dengan mikrofon, speaker, dua lampu LED tiga warna yang melekat pada kalung boneka, baterai isi ulang di kaki, yang dapat dihubungkan ke colokan listrik.
Nah, Hello Barbie memang canggih. Tapi kehadirannya sudah diprotes orang. Sebuah kelompok bernama The Campaign for a Commercial-Free Childhood (CCFC) membujuk orangtua supaya tidak membeli Hello Barbie.
Alasannya, Hello Barbie akan mengancam
privacy anak-anak. Karena semua percakapan dengan boneka ini akan terekam ketika boneka ini sedang diaktifkan.
Lalu ada orangtua yang kuatir dan mengatakan wujud si Barbie terlalu menyeramkan. Hello Barbie dianggap sebagai “boneka penguping” karena dapat merekam segala percakapan dan informasi yang ada.
Susan Linn, Direktur Campaign for a Commercial-Free Childhood, berkata: "Anak-anak yang bermain dengan Hello Barbie tidak sekedar bicara dengan boneka. Mereka bicara langsung ke konglomerat mainan yang hanya tertarik dengan uang mereka.”
Benarkah begitu? Pihak Mattel pun menjelaskan kalau Hello Barbie ini tetap aman untuk dibeli karena walaupun percakapan bisa terekam. Mereka berjanji rekaman tersebut tidak akan dibocorkan ke publik karena itu melanggar hukum.
(std/std)