PAHAMI GAYA BELAJAR ANAK

Bagaimana Memilih Tempat Kursus untuk Anak

ainun | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jan 2016 09:56 WIB
Kursus atau les di sekarang menjadi kegiatan wajib anak sekolah. Persaingan yang semakin sengit membuat orangtua sibuk mencari les ini it. Tapi perlu gak sih?
Metode belajar anak
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika teknologi komunikasi semakin maju, orang semakin mudah  terhubung dengan yang lain tanpa batasan geografis. Setiap orang harus bersaing dengan seluruh manusia di muka bumi ini. Hal ini sudah terasa, terutama di Jakarta banyak pekerja ex-patriat berbondong-bondong mencari pekerjaan di Indonesia karena kita negara dengan pasar yang besar. Kebayang kan kelak ketika anak saya bekerja seperti apa sengitnya persaingan.

Mungkin itu juga yang membuat sekolah dengan label internasional dengan harga selangit bermunculan. Demi menghasilkan anak bangsa berkualitas global. Saya sendiri bukan orang tua yang berambisi tinggi, saya percaya setiap anak diberi kemampuan yang unik dan bisa berkarya baik jika didukung dengan support yang benar. 

Anak saya bersekolah di sekolah nasional dengan kurikulum nasional berbahasa Indonesia. Di samping memang  tidak punya biaya untuk menyekolahkan di sekolah internasional yang mahal, banyak juga yang saya temui sekolah dengan label bilingual tetapi kemampuan guru dalam berbahasa Inggris belum memadai. Jadilah sekolah gado-gado dan justru merusak tatanan bahasa itu sendiri.

Saya pribadi setuju bahwa anak-anak harus mempunyai kemampuan berbahasa Inggris dengan baik. Untuk itu saya menawarkan kepada anak mengikuti les tambahan di luar sekolah demi meningkatkan kemampuan bahasanya. Saya tidak pernah memaksakan pada anak cara belajarnya, karena setiap individu punya metode belajar yang berbeda. Pilihan yang saya tawarkan adalah: belajar sendiri di rumah dengan memanfaatkan teknologi, les ke tempat kursus atau memanggil guru privat. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memilih tempat kursus pun banyak pertimbangannya. Buat saya, lokasi menjadi pertimbangan awal. Tidak boleh terlalu jauh dari rumah atau sekolah, dan mudah dijangkau. Tahu sendiri, di Jakarta transportasi dan kemacetan adalah masalah krusial. Pertimbangan kedua tentu saja soal kualitas dan harga. Kalaupun akhirnya tidak ada tempat kursus yang dekat, biasanya saya memilih les privat, mendatangkan guru ke rumah. Anak tidak kecapekan dan jadwal bisa disusun sesuai kebutuhan. 

Sekarang banyak sekali tempat kursus maupun lembaga yang menyediakan les privat. Kita harus jeli dalam memilih. Tidak selalu yang mahal itu bagus. Walaupun pengajarnya bule misalnya, belum tentu lo punya kemampuan mengajar bahasa asing dengan bagus. Les privat pun banyak ragamnya. Bisa via online, tatap muka atau menggabungkan keduanya. Salah satu platform yang menyediakan guru les privat cukup lengkap adalah ruangguru.com. Kebetulan saya telah menggunakan jasanya lebih dari satu tahun. Rekomedasi dari teman juga menjadi pertimbangan dalam memilih tempat kursus atau les privat. Karena pengalaman orang lain bisa menjadi ukuran penilaian. 

Bagaimana pun soal guru juga cocok-cocokan. Pilih guru yang sesuai dengan gaya anak kita belajar. Ada yang lebih suka sistem yang runut dan sistematis, ada juga yang random seperti anak saya. Hal lain yang patut diperhatikan adalah tidak semua anak harus kursus atau les tambahan. Tergantung kebutuhan anak, bukan ambisi orangtuanya. Ada kog anak yang cukup belajar sendiri gak perlu les ini itu. Toh, teknologi jaman sekarang memungkinkan untuk mendapatkan tambahan berbagai ilmu. Kuncinya supaya belajarnya efektif adalah anak harus gembira.
(nun/nun)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER