Jakarta, CNN Indonesia -- Sesuatu yang harus diperjuangkan adalah cita cita. Begitu prinsip hidup Randy Danistha, keyboardist di grup band Nidji.
Bermula dari rasa tidak mau kalah dengan teman-teman sekelas yang mampu memainkan alat musik, dan terinspirasi dari band Naif, membuat Randy bertekad menjadi seorang pemusik.
Dia merealisasikan impiannya tersebut dengan belajar memainkan alat musik. Sampai pada akhirnya mahir memainkan gitar dan piano. Randy mengawali karir bersama Nidji sejak tahun 2005. Sejak itu pula karirnya menjadi musisi semakin menanjak seiring besarnya nama band Nidji. Dia juga terjun ke industri film dengan berakting sebagai pria Minang dalam film “Tenggelamnya Kapal Vanderwijck”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penampilan berciri khas dengan rambut kribonya membuat ia kerap diidentikkan dengan Giring, vokalis Nidji. Konsisten bersama Nidji merupakan kunci bertahan di tengah gempuran industri musik Indonesia.
Ditemui saat acara Parent’s Day di SMP Labschool Kebayoran, akhir pekan lalu, Randy merasa antusias untuk membicarakan impiannya saat muda. Menurutnya cita cita adalah suatu hal yang harus dilakukan step by step.
Seperti saat ia bermimpi menjadi musisi, bukan berarti saat itu tercapai, ia berhenti bercita-cita. “Ketika sudah terwujud, jangan tetap bermain di zona aman,” katanya.
Ia mengakui sulitnya untuk tetap fokus dan konsisten terhadap apa yang telah kita cita – citakan. Perlu terus menghasilkan hal hal yang baru sebagai upaya untuk tetap konsisten dan berhasil.
Sebagai musisi, harus memiliki pandangan yang luas, harus lebih aktif mengeksplorasi diri karena produktivitas akan terus dituntut sebagai pelaku industri kreatif.
Ia berharap generasi muda untuk dapat lebih solid dan kreatif. Kemajuan dunia internet sangat membantu para musisi muda untuk mengembangkan kreativitasnya. Kini siapapun bisa belajar bermusik dengan adanya Internet.
(ded/ded)