Jakarta, CNN Indonesia -- Senin pekan depan, masyarakat Tionghoa di Indonesia akan merayakan datangnya tahun baru atau biasa disebut Imlek. Sejak beberapa waktu terakhir, suasana Imlek sudah terasa di mana-mana, terutama di daerah yang banyak ditinggali komunitas Tionghoa.
Warna merah adalah warna yang dominan kita lihat di sana. Mengapa warna mereka? Lalu apa saja tradisi saat Imlek? Yuk kita mengenal lebih dekat dan mengetahui fakta apa saja seputar Imlek.
1. Kalender berdasarkan bulanKalender Cina itu berdasarkan pada pergerakan bulan, artinya tahun baru akan dimulai apabila terlihat bulan baru, jadi tanggalnya tak sama tiap tahun ya. Tahun ini, Imlek jatuh pada tanggal 8 Februari 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Festival musim semiDi Cina, perayaan Imlek dikenal dengan sebagai festival musim semi daripada tahun baru Imlek karena biasanya terjadi pada awal musim semi (4-18 Februari).
3. Tahun baru = shio baruSejak dahulu kala, masyarakat Tionghoa menamai tahun dengan salah satu dari 12 hewan dalam zodiak atau shio yaitu: tikus, sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam, anjing dan babi. Tahun ini adalah tahun Monyet.
4. AngpauSaat tahun baru, masyarakat Tionghoa yang sudah menikah memiliki tradisi untuk memberi uang yang ditaruh dalam amplop merah yang dipercaya membawa nasib baik kepada anak-anak dan yang belum menikah. Bagi yang sudah bekerja tetapi belum menikah tetap tidak boleh memberi angpao karena dianggap bisa menjauhkan jodoh. Angpau tidak boleh diisi dengan uang yang mengandung angka 4 karena pelafalan angka ini dalam bahasa Cina terdengar seperti kata ‘mati’.
5. Kembang api untuk mengusir roh jahatDilansir dari web Budaya Tionghoa, terdapat legenda tentang makhluk halus yang bisa memakan orang, namanya Nian. Suatu saat, Nian memakan hampir semua penduduk kecuali satu rumah karena di pintu rumah tersebut digantung kain merah. Penghuni rumah, pengantin baru yang memakai baju merah dan beberapa anak kecil yang sedang membakar-bakar bambu, selamat. Nian ternyata takut dengan kain berwarna merah, suara bambu yang meledak dan percikan api yang keluar. Maka dari itu, Nian dipercaya bisa diusir jika kita menyalakan kembang api atau petasan.
(ded/ded)