Terbukti Bulan Purnama Tak Bikin Anak-Anak Jadi Lebih Aktif
Deddy S | CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2016 07:20 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada masa lalu, ada anggapan bahwa bulan purnama membuat anak-anak jadi hiperaktif. Penelitian membuktikan sebaliknya. Nyaris tak ada pengaruh purnama pada aktivitas anak.
Peneliti dari Rumah Sakit Anak-Anak di Institut Riset Ontario Timur, Kanada, menyimpulkan: “Terbukti dari sisi kesehatan masyarakat, tak ada hubungan antara fase bulan dan durasi tidur atau perilaku aktivitas anak-anak,” kata peneliti yang dimuat di jurnal Frontiers in Pediatrics, edisi akhir Maret lalu.
Pada penelitian tersebut, ilmuwan menganalisis informasi yang dikumpulkan dari 5.800 anak, berusia 9-11 tahun, dari 12 negara di seluruh dunia. Mereka mengenakan accelerometer, yang merekam pergerakan tubuh dan bisa dipakai untuk memonitor tidur selama 24 jam sehari, tujuh hari sepekan.
Hasilnya, seperti dilansir Livescience, tingkat aktivitas anak-anak, termasuk waktu yang dihabiskan untuk melakukan aktivitas yang intensitasnya tinggi dan rendah, sama saja baik pada saat bulan purnama atau bulan baru (ketika bulan tak terlihat dari Bumi).
Tapi memang, pada saat bulan purnama, durasi tidur anak 5 menit lebih pendek dibandingkan saat bulan baru. Ini sekitar 1 persen dari durasi tidur anak. Dari sisi kesehatan masyarakat, angka ini kecil saja efeknya, kalau mau dikatakan “tak penting”.
Belum jelas mengapa anak-anak berkurang tidurnya pada saat bulan purnama. Salah satu alasan yang mungkin adalah karena sinar bulan lebih terang sehingga mengganggu tidur anak.
Masalahnya, di zaman modern seperti saat ini, di mana cahaya lampu sudah begitu semarak, penjelasan itu jadi kurang menggigit.
Tapi kalau mengingat beberapa puluh tahun lalu, di desa, biasanya pada malam bulan purnama anak-anak akan suka sekali bermain di luar sampai larut. Cahaya bulan yang terang memberikan penerangan yang cukup untuk bermain apa saja pada malam itu, kan?
Dan orang dewasa juga senang berkumpul di luar rumah pada malam bulan purnama, sehingga suasana kampung jadi semarak. Bagaimana dengan kamu, bagaimana pengalaman masa kecilmu di bawah sinar bulan purnama? (ded/ded)
Peneliti dari Rumah Sakit Anak-Anak di Institut Riset Ontario Timur, Kanada, menyimpulkan: “Terbukti dari sisi kesehatan masyarakat, tak ada hubungan antara fase bulan dan durasi tidur atau perilaku aktivitas anak-anak,” kata peneliti yang dimuat di jurnal Frontiers in Pediatrics, edisi akhir Maret lalu.
Pada penelitian tersebut, ilmuwan menganalisis informasi yang dikumpulkan dari 5.800 anak, berusia 9-11 tahun, dari 12 negara di seluruh dunia. Mereka mengenakan accelerometer, yang merekam pergerakan tubuh dan bisa dipakai untuk memonitor tidur selama 24 jam sehari, tujuh hari sepekan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi memang, pada saat bulan purnama, durasi tidur anak 5 menit lebih pendek dibandingkan saat bulan baru. Ini sekitar 1 persen dari durasi tidur anak. Dari sisi kesehatan masyarakat, angka ini kecil saja efeknya, kalau mau dikatakan “tak penting”.
Masalahnya, di zaman modern seperti saat ini, di mana cahaya lampu sudah begitu semarak, penjelasan itu jadi kurang menggigit.
Tapi kalau mengingat beberapa puluh tahun lalu, di desa, biasanya pada malam bulan purnama anak-anak akan suka sekali bermain di luar sampai larut. Cahaya bulan yang terang memberikan penerangan yang cukup untuk bermain apa saja pada malam itu, kan?
Dan orang dewasa juga senang berkumpul di luar rumah pada malam bulan purnama, sehingga suasana kampung jadi semarak. Bagaimana dengan kamu, bagaimana pengalaman masa kecilmu di bawah sinar bulan purnama? (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK