Dilema Dampak dari Penggunaan Smartphone

Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam era globalisasi ini semua informasi yang hendak diinginkan atau kita cari bisa jauh lebih mudah didapatkan dengan internet. Apalagi di zaman modern yang serba canggih ini, internet dapat dengan mudah diakses di mana-mana dari mulai komputer, laptop, tab, dan smartphone.

Penggunanya pun beragam dari mulai pelajar, mahasiswa, dan pekerja pun merasa penting dengan hadirnya internet, sederhananya banyak dari mereka yang lebih memilih menggunakan smartphone, karena faktor ringan dan mudah dibawa ke mana-mana.

Semakin banyaknya smartphone yang bermunculan, dari mulai merk baru sampai dengan jenis dan tipe serta beragamnya aplikasi media sosial, membuat keberadaan smartphone sedang menjadi daya sorot oleh sebagian kalangan. Dari berbagai macam cerita yang penulis lihat, dengar, dan baca, sebagian orang berpendapat bahwa smartphone membuat seseorang menjadi kecanduan memainkannya.

Sebagai contoh cerita, seringkali ditemukan ketika ada sekolompok orang bertemu dan berkumpul di sebuah cafe, mereka cenderung lebih asyik sendiri-sendiri dengan smartphonenya masing-masing, hal tersebut membuat sebagian orang geram melihatnya.

Sebenarnya apa yang salah? Apakah keberadaan smartphone sendiri atau kita sebagai smartphone? Penulis pernah menonton sebuah video, ada beberapa dampak yang merugikan jika terlalu berlebihan memakai smartphone, di antaranya adalah munculnya rasa narsis, terlalu sibuk dengan dunia sendiri sehingga tidak peduli dengan dunia sekitar (anti sosial), lebih sering memandinkan kehidupan pribadi dengan orang lain, munculnya penyakit pada ruas-ruas jari tangan, dan yang lebih parahnya terjangkit insomnia.

Adanya smartphone merupakan sebuah keuntungan besar bagi banyak orang karena bisa menghasilkan banyak manfaat. Kita tidak bisa menolak apa yang dihasilkan dari era globalisasi ini, jika kita tidak mengikutinya, kita sendiri yang kewalahan, ketinggalan zaman, dan kurangnya wawasan. Jika kita terlalu mengikuti semuanya, kita bisa terbawa oleh hal-hal yang tidak diinginkan. Pada akhirnya, semua kembali lagi kepada pribadi masing-masing bagaimana cara menyikapi semuanya. Diharapkan kita semua harus lebih selektif dalam menghadapinya, termasuk pergunakan smartphone secara bijaksana. (ded/ded)