Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 2,9 juta masyarakat Indonesia mengindap penyakit hepatitis. Menurut pengamatan PMI, dari 100 orang pendonor, 10 orang diantaranya terinfeksi hepatitis B, dan C.
Tidak hanya B dan C, hepatitis memiliki 5 jenis virus yang berbeda satu sama lain. Kelimanya memiliki pemicu yang berbeda dan pengobatan yang berbeda pula.
- Hepatitis A
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebabnya adalah virus hepatitis A (VHA), telah menjadi penyakit endemis di beberapa negara berkembang. Hepatitis ini ringan tetapi bersifat akut, dapat sembuh spontan dan tidak menyebabkan kronik. Penularannya melalui kotoran si penderita, fecal oral, sanitasi buruk, dan air yang tercemar. Dapat menyebabkan pembengkakan hati. Tidak ada pengobatan khusus namun cukup dengan menjaga nutrisi dan kebersihan lingkungan, terutama pada makanan dan minuman.
- Hepatitis B
Disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB) yang merupakan virus DNA. Penyebarannya melalui darah dan cairan tubuh seperti air liur. Bahkan darah kering yang terinfeksi hepatitis B masih dapat menularkan penyakit hingga satu minggu ke depan.
Hepatitis B dibagi lagi menjadi 2 golongan:
1. Hepatitis B akut. Masa inkubasinya 6.090 hari. Gejalanya khas seperti: lesu, demam ringan dan nafsu makan berkurang, air kencing berwarna kecoklatan.
2. Hepatitis B kronik. Hepatitis ini merupakan turunan dari hepatitis akut. Biasanya tidak nampak gejala, untuk mendeteksi ini pasien perlu memeriksakan dirinya ke dokter.
- Hepatitis CPenyebabnya adalah sirosis dan kanker hati, masa inkubasinya 224 minggu. Penularannya melalui darah, ibu melahirkan dan menyusui, serta jarum suntik tidak steril. Penderitanya 80 persen masuk dalam tahap kronik. Saat ini belum ditemukan vaksin penawar hepatitis jenis ini.
- Hepatitis DIni merupakan jenis yang paling berbahaya namun paling jarang ditemui. Virus ini merupakan virus delta bentuk infeksi dari hepatitis B.
- Hepatitis EJenis ini merupakan yang terbaru, dulu disebut sebagai hepatitis non A dan non B. Penyebabnya dari virus hepatitis E atau RNA. Masa Inkubasi 29 minggu. Penyebarannya masih sama seperi hepatitis A. Namun memiliki karier yang panjang, terutama pada ibu hamil
(rkh/rkh)