Reaksi Netizen Terhadap Kebijakan Full Day School

Jakarta, CNN Indonesia -- Pada 7 Agustus lalu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melontarkan ide untuk memberlakukan Full Day School untuk pendidikan tingkat SD dan SMP. Jam pulang sekolah akan disesuaikan dengan jam pulang kerja.

Tujuannya agar anak tidak sendiri di rumah ketika orang tuanya belum pulang. Ide menteri yang baru menjabat beberapa minggu ini sontak menuai beragam reaksi. Bahkan hastag #FullDaySchool ramai diperbincangkan dan membuatnya menjadi trending topic di Twitter Indonesia. Kebanyakan tweet berisi nada tak setuju.

Akun twitter @KampusUpdate yang memiliki 105 ribu followers membuat sebuah polling terkait setuju atau tidaknya netizen terhadap ide ini. Dari 343 vote yang masuk 80% diantaranya memilih tidak setuju. Begitu pula voting oleh @BeasiswaIndo, dari 894 vote ang masuk 73% memilih tidak setuju.

Akun @Voct88 berkomentar terkait kesiapan sarana dan prasarana sekolah yang ada saat ini dengan mencuitkan “NAH! Coba ditinjau dulu infrastrukturnya sudah layak semua bagi murid2 atau belum layak. #FullDaySchool”.

Hinca Pandjaitan, Sekjen Partai Demokrat sekaligus Waketum PSSI juga turut mengutarakan komentarnya. Dirinya bahkan membuat tweet bersambung terkait full day school ini melalui akun twitternya @hincapandjaitan, salah satunya terkait waktu bermain anak “Kpn mrk bisa main dgn kawan seumurnya yg disebelah rumah jk mrk sampai rumah sdh maghrib(mungkin)? #FullDaySchool Bermain itu penting, Pak!”

Komentar juga datang dari kaum selebritas yaitu Anji, melalui akunnya @duniamanji “Finlandia yang (katanya) punya sistem pendidikan terbaik, Cuma memberlakukan 5 jam belajar. Tanpa PR! Hmmm... #FullDaySchool”

Tak hanya ketidaksetujuan, komentar positif juga turut disampaikan. Seperti cuitan dari akun @khkania yang mengatakan “Akan menyenangkan jika waktu tambahanna menjadi ajang mengekspresikan diri J #FullDayScholl”. Hal senada juga dilontarkan akun @harbs_fachry yang mengatakan “yg penting tetap mendukung pada kreatifitas hoby dan pengetahuan agama yang berkualitas bagi anak2,#FullDaySchool”. (ded/ded)