Mengenal Tokoh Lain di Balik Kemerdekaan Indonesia

Riska Herliafifah | CNN Indonesia
Senin, 15 Agu 2016 12:17 WIB
Ada banyak tokoh di balik kemerdekaan Indonesia. Siapa saja?
Petugas menunjukan gambar rumah yang merupakan cagar budaya berupa bekas kantor radio pejuang Surabaya, Bung Tomo dengan latar bangunannya telah dibongkar di Surabaya, Jawa TImur (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bulan Agustus identik dengan sesuatu berbau perjuangan. Bukan tanpa alasan, ini karena di tanggal 17, Indonesia berhasil meraih kemerdekaan setelah
sekian lama dijajah oleh bangsa lain. Ada banyak tokoh di balik keberhasilan peristiwa tersebut. Siapa sajakah mereka? Yuk kita beberapa dari mereka.

Jendral Sudirman

Lahir di Purbalingga, 24 Januari 1916, Jendral Besar Sudirman adalah salah satu orang yang memperoleh pangkat bintang lima, selain Soeharto dan A.H Nasution. Ia merupakan pribadi yang sangat aktif dan rajin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlihat dari aktivitasnya dalam kegiatan kepanduan yang dijalankan oleh Muhammadiyah. Sudirman juga menjadi pemimpin organisasi saat duduk di bangku sekolah menengah. Di tahun 1936, ia menjadi seorang guru dan kemudian kelapa sekolah di sebuah Sekola Dasar Muhammadiyah.

Perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan tidak diragukan lagi. Setelah Jepang menduduki Indonesia yang saat itu bernama Hindia Belanda, ia bergabur dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) sebagai Komandan Batalion. Selama menjabat, ia bersama rekannya melakukan pemberontakan
yang membuatnya diasingkan ke Bogor.

Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Sudirman melarikan diri dari pusat penahanan dan pergi ke Jakarta untuk bertemu Soekarno.

Sebagai tokoh kunci dalam perjuangan bangsa Indonesia, Jendral SUdirman memiliki kalimat yang bisa memacu semangat bangsa ini, terutama anak muda. Ia mengingatkan bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan atas timbunan reruntuhan jiwa, harta dan benda dari rakyat, tidak akan bisa dilenyapkan oleh siapapun juga.

Sutomo

Pria kelahiran Surabaya, 3 Oktober 1920 ini lebih dikenal dengan sebutan Bung Tomo. Ia dibesarkan dalam keluarga kelas menengah dan sangat menjunjung tinggi pendidikan.

Sejak remaja, ia sudah sangat bekerja keras. Pada usia 12 tahun, ia terpaksa meninggalkan pendidikannya di MULO untuk melakukan berbagai pekerjaan kecil. Itu dilakukan agar mengatasi dampak depresi yang meanda dunia saat itu.

Bung Tomo muda memiliki minat yang besar pada dunia jurnalistik. Ia pernah bekerja sebagai wartawan lepas pada Harian Soeara Oemoen di Surabaya pada 1937.

Pada masa pendudukan Jepang, Bung Tomo bekerja di kantor berita tentara pendudukan Jepang, Domei, bagian Bahasa Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya pada tahun 1942-1945.

Saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dikumandangkan, ia memberitakannya dalam bahasa Jawa bersama wartawan senior Romo Bintarti untuk menghindari sensor Jepang.

Ia juga aktif mempertahankan kemerdekaan Indonesia terlihat, ketika melawan penjajah yang ingin kembali menjajah tanah air, tepatnya di Surabaya.

Ia menjadi orator yang membakar semangat arek-arek Suroboyo, untuk melawan kembali penjajah yang kemudian dikenal dengan pertempuran 10 Novenber 1945. Lalu diperingati sebagai Hari Pahlawan.

W.R Supratman

Pria bernama lengkap Wage Rudolf Supratman ini lahir di Jakarta, 9 Maret 1903. Ia adalah pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya yang selalu dikumandangkan dalam acara kenegaraan dan upacara bendera.

Supratman belajar Bahasa Belanda di sekolah malam selama tiga tahun. Kemudian melanjutkan ke Normaalschool di Makassar. Di sana lah ia memperoleh ilmu tentang musik dari kakak iparnya, Willem van Eldik. Sehingga ia pandai bermain biola dan bisa menguba lagu.

Saat tinggal di Jakarta, ia membaca sebuah karangan dalam majala Timbul. Penulis itu menantang ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan. Kemudian ia mengikuti sayembara tersebut dan pada 1924, lagu Indonesia lahir. Saat itu ia sedang berada di Bandung. (rkh/rkh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER