Pemilih Pemula: Nurut Apa Kata Mama

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilih pemula adalah mereka yang memasuki usia memilih, yakni 17 tahun, dan yang akan menggunakan hak pilihnya untuk pertama kali dalam pemilu atau pemilukada.

Menjelang Pilkada serentak Februari 2017 mendatang, menurut data terakhir KPU terdapat satu juta pemilih pemula yang memiliki hak suara. Tapi, apakah pemahaman mereka terhadap pemilu sudah baik?

Beberapa waktu lalu CNN Student mendatangi sebuah sekolah menengah di daerah Ragunan, Jakarta Selatan. Stela, Tasya, dan Zaman adalah 3 siswa SMK Negeri 57 Jakarta yang sudah berusia 17 tahun, memiliki KTP DKI, dan pastinya mereka pemilih pemula yang sudah punya hak suara di Pilkada.

Mereka mengaku mereka pasti akan menggunakan hak suara mereka, dan tidak akan Golput (golongan putih atau tidak memilih). Bagi Stela, anak muda yang tidak menggunakan hak suaranya adalah orang yang belum dewasa.

“Dia berarti belum dewasa, belum tahu posisinya bahwa dia harus sudah memilih. Dan suaranya bisa berefek pada kemajuan bangsa,” ungkapnya.

Kriteria pemimpin yang mereka inginkan jauh lebih sama. Pemimpin yang jujur, yang baik, dan memiliki kerja nyata. Tapi ketika ditanya soal apakah sudah punya calon jagoan sendiri, mereka kompak mengaku belum tahu siapa yang akan dipilih.

“Saya sih nurut apa kata mamah saya kak,” ungkap Stela.

Hal itu juga dikatakan oleh Zaman.

“Saya kan baru pertama kali, kalau mama sudah berpengalaman. Jadi apa kata orang tua saja,” katanya.

Mereka bertiga mengaku tidak banyak mencari informasi mengenai Pilkada karena tengah fokus menjelang ujian, karena sudah kelas 12.

“Masih fokus ke sekolah, apalagi mau ujian,” ungkap Tasya.

Mereka berharap adanya sosialisasi baik dari pemerintah provinsi maupun KPU yang ditujukansecara langsung kepada pemilih pemula. Karena mereka juga merasa pendidikan politik penting bagi mereka. (rkh/rkh)