Angka 13 sering Dianggap Sial. Masa Sih?

Jakarta, CNN Indonesia -- Mungkin kamu sudah biasa mendengar tentang sebuah kepercayaan di masyarakat bahwa 13 merupakan angka keramat yang identik dengan ketidakberuntungan. Tapi ternyata tidak semua masyarakat menganggap angka 13 sebagai angka seram. Bahkan ada yang menganggapnya angka keberuntungan.

1. Usia kedewasaan pada anak Yahudi

Memasuki usia 13 adalah simbol bahwa seorang anak Yahudi memasuki masa kedewasaan. Secara moral mereka sudah harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan mengambil kewajiban sebagai orang dewasa. Usia 13 ini dipilih karena pada usia ini remaja memasuki masa pubertas.
 
2. Angka keberuntungan di Italia

Masyarakat Italia percaya angka 13 merupakan angka yang penuh harapan. Terutama pada hal ‘perjudian’. Wahh bisa begitu ya. Kalau di Italia justru angka yang ditakuti adalah angka 17.
 
3. Kekerasan dalam film

Di Amerika ada standar bagi sebuah film. Seperti kalau di Indonesia kalian kerap melihat logo bertuliskan R, BO, atau D dilayar televisi yang menandakan standar untuk penonton yang boleh melihat acara itu.

Nah di Amerika remaja yang memasuki usia 13 berarti bisa mulai menonton film dengan rating PG-13. Ternyata PG-13 berarti mengandung kekerasan. Karena film dengan rating PG-13 ini sudah mengandung adegan kekerasan maupun adu senjata.
 
4. Bilangan prima yang termasuk golongan PRIME

Angka 13 merupakan emirp. Emirp adalah suatu bilangan prima yang apabila dibalik urutan digitnya akan diperoleh bilangan prima yang lain. Coba kamu baca kata emirp dari belakang, akan menghasilkan kata Prime kan? Prime artinya prima.

13 adalah bilangan emirp yang pertama, diikuti dengan angka 17, 31, 37, 71, 73, 79, dan 97. Angkanya familiar kan? Nah emirp hanya berlaku bagi angka dua digit.
 
5. Prinsip bagi para Wicca

Pada tahun 1974, dewan American Witches secara resmi mengadopsi dokumen prinsip yang meliputi sila dasar Wiccanism, sistem kepercayaan yang mengacu pada kebiasaan pagan kuno dan tradisi. Di dalamnya ada 13 sila. Prinsip-prinsip ini, menurut ReligiousTolerance.org, termasuk praktek ritual untuk membawa Wicca lebih dekat dengan siklus alam, harmoni dengan alam, keyakinan kekuatan supranatural, kekuatan kreatif dari maskulin dan feminin, dan penolakan dari hierarki. (ded/ded)