Jakarta, CNN Indonesia -- Terdengar menyenangkan ya? Memang banyak alasan untuk kita anti pada binatang ini. Sebab mereka bisa menyebarkan bakteri
salmonela dan
shigella.
Selain itu mereka juga meninggalkan kotoran kemanapun mereka berjalan, dan mereka juga bisa menyebabkan alergi sera asma.
Tapi hanya sebagian kecil kecoa yang hidup dan menginvasi rumah-rumah kita lho. Hanya 5 ribu dari 10 ribu jenis. Tapi apa jadinya kalau makhluk kecil ini musnah? Singkatnya, itu bukan hal yang bagus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan kecoa hidup di habitat yang hangat dan beriklim tropis. Di hutan tropis kecoa memakan kayu dan juga dedaunan. Dan semua kotoran yang mereka tinggalkan penuh dengan kandungan puing organik dan nutrisi termasuk nitrogen yang akan jatuh kembali ke tanah.
Nitrogen berperan dalam tumbuhnya pepohonan, di mana hal itu penting untuk keberlangsungan hutan dan pastinya kita manusia. Banyak produk yang kita gunakan berasal dari kayu dari hutan-hutan seperti kertas, tisu, perabot, dan lain-lain.
Mamalia kecil, burung, dan reptil menjadikan kecoa sebagai sumber makanan mereka. Jadi ketika kecoa musnah ini akan mempengaruhi rantai makanan yang ada dan bisa berdampak pada keseluruhan makhluk hidup.
Tapi kecoa masih jauh dari kata punah. Mereka bahkan sudah hidup di planet ini sejak sebelum masa dinosaurus. Fosil kecoa yang pernah ditemukan diperkirakan sudah berusia 300 juta tahun.
Mereka juga punya daya tahan tubuh yang kuat. Mereka mampu hidup dengan tekanan radiasi yang cukup kuat, dan mampu hidup tanpa makanan sampai satu bulan.
(ded/ded)