Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Biologi telah menemukan satu jenis burung spesies baru di Pulau Rote/Roti, Nusa Tenggara Timur (NTT). Namanya diberikan menurut nama Ibu Negara Iriana Widodo, yaitu
Myzomela irianawidodoae.Menurut keterangan LIPI yang diterima CNN Student, pemberian nama ilmiah jenis burung endemik dengan nama Ibu Negara adalah yang pertama kali dilakukan di Indonesia. “Hal ini dimaksudkan sebagai ungkapan atau bentuk penghargaan kepada Ibu Negara yang sangat memperhatikan kehidupan burung, dedikasinya bisa dijadikan teladan dan menjadi contoh dalam menyelamatkan lingkungan di Indonesia,” demikian keterangan LIPI.
Proses penemuan burung itu sendiri berlangsung sangat lama. Dimulai dari pernyataan Forbes pada tahun 1879 bahwa masih banyak jenis
Myzomela spp. di wilayah Wallacea yang belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1996, Johnstone dan Jepson melaporkan dugaan jenis baru
Myzomela dari Pulau Rote pada daftar jenis burung. Kemudian pada tahun 2009, seorang aktivis lingkungan Philip Verbelen melaporkan pengamatannya di Pulau Rote pada jenis burung yang sama, serta berhasil mengambil foto dan rekaman suaranya.
Sampai akhirnya pada tahun 2017, tim peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI (Dr. Dewi M. Prawiradilaga dkk) dan tim peneliti Nasional University of Singapore, Singapura (Ass. Prof. Frank Rheindt dkk) mempublikasikan jenis baru
Myzomela dari Pulau Rote tersebut dalam jurnal ilmiah Treubia Volume 44, edisi Desember 2017, halaman 77 – 100.
Jenis burung endemik
Myzomela irianawidodoae ditemukan di Pulau Rote, NTT. Rote adalah pulau terbesar di Kepulauan Rote yang ada di NTT. Kepulauan tersebut berada di wilayah paling selatan Indonesia (terluar). Burung ini termasuk di dalam famili
Meliphagidae dan termasuk burung yang dilindungi menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan PP Nomor 7 Tahun 1999.
Seperti apa ciri-ciri burung yang dinamai sesuai nama Ibu Negara itu? Rupanya
Myzomela irianawidodoae berukuran kecil dengan panjang tubuh 11,8 cm, dan bobotnya 32,23 gram.
Panjang paruhnya 1,79 cm, bentangan sayap 17,2 cm, dan panjang sayap 5,8 cm, panjang ekor 3,7 cm dan tinggi kaki 1,67 cm. Paruh berwarna hitam, warna mata cokelat gelap, warna kaki dan jari hitam dengan bantalan kuku warna kuning.
Bulu-bulu di bagian kepala hingga dada atas dan tengkuk berwarna merah darah. Ada warna kekang hitam dan garis hitam tipis di sekeliling mata, pita hitam pada pertengahan dada dan secara bertahap menjadi warna abu-abu dengan sapuan warna zaitun pada dada bawah, perut, paha dan sekitar tungging. Punggung dan ekor burung berwarna hitam, serta pertengahan punggung sampai tunggir berwarna merah dan sayap berwarna hitam bercampur abu-abu gelap.
Burung ini merupakan pemakan nektar, yaitu cairan manis yang terdapat pada bunga. Mereka juga menyukai beberapa jenis serangga kecil, termasuk laba-laba. Burung ini menghuni habitat di hutan, semak-semak, kebun dan pohon yang berbunga, terkadang bisa dijumpai memakan nektar pada bunga pohon jati di sekitar perkampungan. Suara kicauannya merdu saat sedang terbang.
Sebagai pemakan nectar, burung
Myzomela irianawidodoae berpotensi menjadi penyerbuk. Namun peran ini perlu dibuktikan dengan penelitian dan pengamatan yang lebih mendalam.
(ded/ded)