Landak Irian yang Terancam Punah

Hari Suroto | CNN Indonesia
Jumat, 23 Feb 2018 20:46 WIB
Landak Irian atau Zaglossus bruijnii merupakan mamalia endemik Papua dan Australia. Mengapa ia terancam punah?
Landak Irian atau Zaglossus bruijnii (Foto: commons.wikimedia.org/Jaganath)
Jayapura, CNN Indonesia -- Landak Irian atau Zaglossus bruijnii merupakan mamalia endemik Papua dan Australia. Hewan ini termasuk dalam famili Tachyglossidae, dikenal juga sebagai hewan berduri moncong panjang pemakan semut.

Landak Irian termasuk salah satu hewan aneh di dunia, dikenal sebagai monotreme yang mengerami telurnya. Setelah telur menetas, landak Irian akan menyusui anaknya sebagai mamalia.

Untuk menjadi mamalia berarti harus berbulu agar dapat menjaga suhu tubuh yang relatif tinggi. Selain memiliki bulu, tubuh landak Irian juga ditumbuhi oleh duri-duri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Monotreme adalah hewan berdarah panas tetapi suhu badannya lebih rendah daripada mamalia lainnya, yakni 30 - 32 derajat Celcius. Ciri khas monotreme yang mengerami telurnya sangat mirip dengan reptil.

Hal ini diperkirakan keduanya memiliki nenek moyang yang sama pada zaman Jurassic sekitar 160 juta tahun yang lalu. Monotreme ini mirip reptilia dalam hal struktur mata dan beberapa tulang tengkoraknya.

Mamalia petelur ini memiliki rongga otak yang luar biasa besarnya, kompleks dan memiliki intelegensia yang relatif tinggi. Di Papua terdapat dua spesies landak Irian.

Landak Irian merupakan monotreme terbesar di dunia dan beratnya mencapai 16 kg. Karena ukuran tubuhnya yang besar, landak Irian ini sering menjadi target utama para pemburu sehingga hewan ini jarang ditemui di dataran rendah dan dikhawatirkan akan menuju kepunahan.

Landak Irian dikenal sebagai hewan yang beraktivitas malam hari, hal ini untuk menghindari pemangsa. Saat ini landak Irian lebih banyak dijumpai di daerah dataran tinggi yang jarang dijelajahi oleh manusia. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER