Jurusan ilmu politik merupakan salah satu jurusan populer di perguruan tinggi atau universitas. Namun terkadang masih ada saja yang bertanya, lulusan jurusan ilmu politik bisa kerja di mana?
Padahal, ada banyak sekali peluang kerja bagi lulusan jurusan ilmu politik. Mulai dari dosen politik sampai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa saja yang dipelajari ketika berkuliah di jurusan ilmu politik?
Dilansir dari situs Universitas Indonesia, jurusan ilmu politik mengembangkan kemampuan dasar berupa analitis konseptual dan teoretis, penguasaan metode, cara-cara penelitian dan analisis politik, serta kemampuan, pengetahuan komparatif, dan historis.
Selain itu, materi ilmu politik juga berupa kemampuan praktis seperti menulis, presentasi, dan debat. Khusus di UI, nantinya mahasiswa akan diarahkan ke dua peminatan, yakni bidang politik dan demokrasi di Indonesia atau perbandingan politik.
Ketika lulus, sarjana ilmu politik gelarnya adalah S.I.P. Setelah itu, lulusan ilmu politik bisa bekerja di lembaga pemerintahan pusat dan daerah, lembaga legislatif, TNI, hingga organisasi kemasyarakatan nasional dan internasional.
Beberapa universitas yang ada jurusan ilmu politik, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, dan lainnya.
Dikutip dari situs resmi Universitas Airlangga, berikut tujuh prospek kerja ilmu politik.
Lulusan jurusan ilmu politik bisa bekerja menjadi staf lembaga pemerintahan pusat dan daerah. Jika sudah memiliki jabatan tinggi, maka lulusan ilmu politik bisa menjadi pejabat di kementerian/lembaga.
Sebab, jurusan ilmu politik mempelajari seputar kebijakan pemerintah hingga solusi bagi berbagai masalah rakyat yang perlu dilakukan di ranah pemerintahan.
Selain menjadi staf hingga pejabat di lembaga pemerintahan, lulusan jurusan ilmu politik juga bisa menjadi rekan pemerintah dengan bekerja sebagai anggota legislatif, baik di pusat maupun daerah.
Sebab, jurusan ilmu politik mempelajari soal pemikiran strategis terkait kebijakan pemerintah. Artinya, lulusan ilmu politik juga mengerti soal good governance.
Lulusan jurusan ilmu politik juga bisa bekerja di lembaga swadaya masyarakat (LSM). Organisasi ini biasanya dibentuk dengan tujuan menegakkan hak-hak masyarakat alias tanpa tujuan politik.
Namun, para pegiat LSM membutuhkan kemampuan mengerti kebijakan pemerintah seperti yang dipelajari di jurusan ilmu politik.
Hal ini membuat LSM bisa menjadi prospek kerja bagi para lulusan ilmu politik yang tidak ingin 'mengawasi' pemerintahan agar tercipta kebijakan yang efektif dan menyejahterakan masyarakat.
Anggota partai politik juga bisa menjadi opsi karier bagi para lulusan jurusan ilmu politik. Partai politik biasanya merupakan wadah untuk menyampaikan berbagai aspirasi, termasuk terkait pemerintahan.
Jika tak ingin berkecimpung di ranah politik secara langsung, para lulusan jurusan ini juga bisa menjadi peneliti atau pengamat politik.
Kebutuhan terhadap karier ini pun meningkat di tengah maraknya isu-isu politik di dalam negeri.
Selain pengamat, opsi karier yang tidak secara langsung terjun ke dunia politik di pemerintahan adalah dosen. Ilmu politik yang telah dimiliki dapat dibagi ke mahasiswa baru.
Namun biasanya para lulusan ilmu politik perlu menempuh minimal studi pascasarjana atau S2 untuk bisa menjadi dosen.
Jurusan ilmu politik bisa kerja di mana lagi? Ternyata, lulusan ilmu politik bisa bekerja di media massa dengan menjadi wartawan, khususnya untuk peliputan ranah politik.
Apalagi saat ini berita politik menjadi salah satu berita utama di Indonesia, sehingga jika wartawan yang meliput memiliki latar belakang ilmu politik tentu bisa memberikan sudut pandang pemberitaan yang lebih beragam.
(uli/fef)