Jakarta, CNN Indonesia --
Tubuh manusia tidak hanya menjalankan sistem pernapasan dan pencernaan untuk keberlangsungan hidup, tetapi ada juga sistem ekskresi. Sistem ekskresi manusia dilakukan oleh beberapa organ, seperti kulit, paru-paru, ginjal, sampai hati.
Berikut penjelasan mengenai sistem ekskresi manusia, dirangkum dari Modul Pembelajaran Biologi SMA Kelas XI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Sistem Ekskresi Manusia
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme tubuh yang tidak diperlukan lagi. Zat-zat tersebut perlu dikeluarkan agar tidak menjadi racun dan penyakit bagi organ-organ di dalam tubuh.
Maka, dapat diartikan bahwa sistem ekskresi manusia adalah sistem yang berlangsung di dalam tubuh untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh.
Selayaknya sistem lain dalam tubuh seperti pernapasan dan pencernaan, ada organ-organ yang bekerja untuk menjalankan sistem tersebut.
Organ-organ ekskresi juga memiliki fungsi untuk mengatur homeostasis tubuh dan mengatur tingkat keasaman (pH) cairan dalam tubuh.
Baca juga artikel terkait lainnya:
Organ Ekskresi Manusia
Berikut organ-organ yang melakukan sistem ekskresi manusia.
1. Kulit
 Ilustrasi. Kulit adalah salah satu organ dalam sistem ekskresi manusia (iStockphoto/Doucefleur) |
Kulit melakukan ekskresi untuk mengeluarkan keringat yang terdiri dari air, garam, sisa metabolisme sel, urea, dan asam.
Berikut urutan sistem ekskresi kulit.
- Pusat pengatur suhu di otak yaitu hipotalamus mendapatkan rangsangan, misalnya perubahan suhu pada pembuluh darah.
- Rangsangan diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat.
- Kelenjar keringat memproduksi keringat dengan menyerap air, ion, garam, dan urea dari kapiler darah.
- Keringat yang dihasilkan dikirim ke permukaan kulit dan keluar melalui pori-pori.
- Keringat menguap dan menyerap panas, sehingga suhu tubuh normal kembali.
2. Paru-paru
 Ilustrasi. Paru-paru adalah salah satu organ dalam sistem ekskresi manusia (Istockphoto/yodiyim) |
Paru-paru melakukan ekskresi untuk mengeluarkan karbon dioksida dan uap air dari proses respirasi.
Berikut urutan sistem ekskresi paru-paru.
- Oksigen di udara masuk ke alveoli dan berdifusi memasuki kapiler darah yang mengelilingi alveoli.
- Darah pada alveolus mengikat oksigen dan mengangkutnya ke jaringan tubuh.
- Sisa peredaran darah akan menghasilkan karbon dioksida yang kemudian dibawa oleh pembuluh kapiler jaringan tubuh.
- Darah mengikat karbon dioksida untuk dikeluarkan bersama uap air.
3. Ginjal
 Ilustrasi. Ginjal adalah salah satu organ dalam sistem ekskresi manusia (Istockphoto/magicmine) |
Ginjal melakukan ekskresi untuk mengeluarkan urine yang mengandung air, garam, urea, dan urobilin. Urobilin merupakan zat yang memberi warna kuning pada urine, sementara urea adalah zat yang memberi bau pada urine.
Berikut urutan sistem ekskresi ginjal.
- Ginjal melalui nefron menyaring darah.
- Sisa penyaringan berupa urine primer mengalir ke tubulus proksimal.
- Tubulus proksimal menyaring kembali urine primer agar zat-zat yang sekiranya masih dibutuhkan tubuh dapat diserap kembali, seperti glukosa, asam amino, dan ion kalium.
- Sisa penyaringan selanjutnya berupa urine sekunder, kemudian mengalir ke lengkung Henle hingga ke tubulus distal.
- Tubulus distal menyaring kembali urine sekunder hingga menjadi urine sesungguhnya.
- Urine sesungguhnya mengalir ke pelvis renalis, lalu diteruskan ke ureter dan kandung kemih sebagai tempat akhir penampungan urine sebelum dikeluarkan.
- Ketika kandung kemih penuh, kandung kemih memberi sinyal yang memicu kontraksi otot perut dan otot kandung kemih, sehingga urine keluar dari tubuh melalui uretra.
4. Hati
 Ilustrasi. Hati adalah salah satu organ dalam sistem ekskresi manusia (iStock/magicmine) |
Hati melakukan ekskresi untuk mengeluarkan urea, pigmen, empedu, dan racun. Empedu merupakan cairan hijau kebiruan berasa pahit dengan pH sekitar 7-7,6 yang mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, dan pigmen yang disebut bilirubin dan biliverdin.
Berikut urutan sistem ekskresi hati.
- Sel-sel di hati merombak sel darah merah (eritrosit) yang sudah tua dan rusak menjadi senyawa hemin, zat besi, dan globulin.
- Zat besi diambil dan dikembalikan ke sumsum tulang, sementara globin digunakan untuk metabolisme protein atau membentuk hemoglobin baru.
- Senyawa hemin diubah menjadi zat warna empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin.
- Zat warna empedu dikirim ke usus dua belas jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang diteruskan ke feses.
Demikian penjelasan mengenai sistem ekskresi manusia. Selamat belajar!
(uli/fef)