Taqwa artinya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Arti taqwa ini merujuk pada kata waqa-yaqi-wiqayah dalam bahasa Arab yang berarti memelihara atau menjaga diri.
Kata waqa memiliki makna melindungi sesuatu, yaitu melindungi dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), taqwa adalah terpeliharanya diri untuk tetap taat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Taqwa juga merupakan keinsafan diri yang diikuti dengan kepatuhan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Allah SWT menuangkan arti dan perintah agar muslim bertaqwa kepada-Nya dalam Al-Quran. Berikut ayat-ayat dalam Al-Quran yang berisikan tentang ketaqwaan kepada Allah.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha ḥaqqa tuqātihī wa lā tamụtunna illā wa antum muslimụn.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَذَرُوا۟ مَا بَقِىَ مِنَ ٱلرِّبَوٰٓا۟ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa żarụ mā baqiya minar-ribā ing kuntum mu`minīn.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبْتَغُوٓا۟ إِلَيْهِ ٱلْوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُوا۟ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wabtagū ilaihil-wasīlata wa jāhidụ fī sabīlihī la'allakum tufliḥụn.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَكُونُوا۟ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ
Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa kụnụ ma'aṣ-ṣādiqīn.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ وَٱخْشَوْا۟ يَوْمًا لَّا يَجْزِى وَالِدٌ عَن وَلَدِهِۦ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِۦ شَيْـًٔا ۚ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلْغَرُورُ
Yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakum wakhsyau yaumal lā yajzī wālidun 'aw waladihī wa lā maulụdun huwa jāzin 'aw wālidihī syai`ā, inna wa'dallāhi ḥaqqun fa lā tagurrannakumul-ḥayātud-dun-yā, wa lā yagurrannakum billāhil-garụr.
Artinya: Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا
Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa qụlụ qaulan sadīdā.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَءَامِنُوا۟ بِرَسُولِهِۦ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِن رَّحْمَتِهِۦ وَيَجْعَل لَّكُمْ نُورًا تَمْشُونَ بِهِۦ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa āminụ birasụlihī yu`tikum kiflaini mir raḥmatihī wa yaj'al lakum nụran tamsyụna bihī wa yagfir lakum, wallāhu gafụrur raḥīm.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha waltanẓur nafsum mā qaddamat ligad, wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'malụn.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakumullażī khalaqakum min nafsiw wāḥidatiw wa khalaqa min-hā zaujahā wa baṡṡa min-humā rijālang kaṡīraw wa nisā`ā, wattaqullāhallażī tasā`alụna bihī wal-ar-ḥām, innallāha kāna 'alaikum raqībā.
Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَىْءٌ عَظِيمٌ
Yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakum, inna zalzalatas-sā'ati syai`un 'aẓīm
Artinya: Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
Lihat Juga : |
Setelah mengetahui taqwa artinya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, berikut cara bertaqwa kepada Allah seperti yang tertuang dalam Al-Quran.
Salah satu cara bertaqwa kepada Allah adalah dengan menjaga diri dari azab yang selamanya dengan cara membebaskan diri dari perbuatan sirik atau yang menyekutukan Allah.
Cara bertaqwa selanjutnya adalah dengan menjauhkan diri dari setiap perbuatan dosa, baik melakukan suatu perbuatan yang dilarang seperti dosa-dosa kecil maupun meninggalkan apa yang diperintahkan.
Bertaqwa kepada Allah juga dapat dilakukan dengan mengosongkan hati dari segala sesuatu yang menyibukkan dirinya dari yang selain Allah.
Sebaliknya, bertaqwalah dengan melakukan hal-hal yang dapat mendekatkan diri dengan Allah seperti menjalankan ibadah sholat fardhu dan sunnah.
Berikut beberapa keutamaan bertaqwa kepada Allah.
Sikap furqan adalah kemampuan untuk membedakan antara yang haq dan bathil. Sikap ini Allah berikan untuk menolong orang yang bertaqwa agar terhindar dari perbuatan-perbutan dosa sehingga mampu membedakan yang benar dan salah, yang halal dan haram, serta yang terpuji dan tercela.
Muslim yang bertaqwa kepada Allah akan diluaskan dan dimudahkan berbagai kebaikan baginya dari seluruh penjuru negeri.
Bertaqwa kepada Allah juga dapat membuat muslim mendapat jalan keluar dari kesulitan karena Allah memberikan kelapangan atas segala permasalahan hidup yang mereka hadapi.
Allah juga menjauhkan dari kesulitan dan kesempitan. Ketika muslim memiliki beban hidup yang semakin berat, tapi tetap istiqomah untuk bertaqwa kepada Allah, maka akan diberi jalan keluar.
Ini merupakan nikmat akhirat yang akan diperoleh oleh orang-orang yang bertaqwa kepada Allah, yaitu mendapatkan penghapusan dan pengampunan dosa.
Selain itu, Allah juga memberikan pahala yang besar, sehingga mereka tidak masuk ke dalam neraka, melainkan ke surga Allah.
Demikian penjelasan taqwa artinya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Semoga bermanfaat.
(uli/juh)