Pola lantai merupakan istilah yang kerap digunakan dalam seni tari untuk menentukan titik perpindahan pada suatu gerakan tarian.
Lantas apa fungsi pola lantai dalam tari selain menentukan titik perpindahan? Pola lantai memiliki fungsi tersendiri dan terbagi ke beberapa jenis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam Modul 5 Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020), dijelaskan bahwa pola lantai merupakan aturan bagi penari untuk berpindah atau bergeser posisi.
Untuk lebih jelasnya simak dahulu pengertian pola lantai dalam tari berikut ini.
Dikutip dari buku Seni Budaya dan Keterampilan Kelas 5 SD (2007), pola lantai adalah gerak tari untuk membentuk sebuah formasi.
Pola lantai biasanya diterapkan dalam tarian yang dilakukan oleh banyak orang sebab akan tampak lebih menarik jika para penarinya berpindah-pindah posisi.
Pola ini dapat berupa garis yang dilalui oleh para penari yang sedang melakukan gerak tari. Pola lantai atau diartikan juga teknik blocking (penguasaan panggung).
Artinya, pola ini merupakan aturan gerak langkah kaki dan posisi penari di lantai saat membentuk formasi di atas panggung. Tujuan dari pola lantai di antaranya:
Berikut ini fungsi pola lantai dalam tarian yang dihimpun dari berbagai sumber.
Setiap tarian memiliki pola lantai yang berbeda satu sama lain. Di bawah ini terdapat beberapa jenis pola lantai yang sering digunakan dalam tarian dan contohnya.
Pola lantai vertikal memiliki pola yang membentuk garis lurus dari depan ke belakang maupun sebaliknya.
Pola lantai ini banyak digunakan pada tarian klasik. Contoh tariannya Tari Serimpi-Jawa Tengah, Tari Baris Cengkedan-Bali, dan Tari Yospan-Papua.
Pola lantai horizontal adalah pola yang membentuk garis ke samping. Contoh tariannya adalah Tari Indang-Sumatra Barat dan Tari Saman-Aceh.
Pola lantai diagonal dalam seni tari membentuk garis menyudut ke kanan atas, ke kiri atas, ke kanan bawah, atau ke kiri bawah.
Contoh tarian pola lantai ini adalah Tari Gending Sriwijaya-Sumatra Selatan dan Tari Pendet-Bali.
Pola lantai ini sering digunakan pada tarian rakyat dan tarian tradisi. Bentuk pola lantai ini adalah penari membentuk garis lingkaran dan pola lantai angka delapan.
Contoh tariannya adalah Tari Piring dan Tari Randai dari Sumatra Barat, serta Tari Ma'badong Toraja dari Sulawesi Utara.
Demikian penjelasan mengenai apa fungsi pola lantai dalam tari. Semoga bermanfaat!
(juh)