Surat Al Isra Ayat 1: Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsir

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Des 2023 04:50 WIB
Ilustrasi. Surat Al Isra ayat 1 menjelaskan tentang tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah melalui peristiwa Isra Nabi Muhammad. (iStockphoto/artisteer)
Jakarta, CNN Indonesia --

Al Isra ayat 1 adalah ayat pembuka dalam surat tersebut yang mengandung pesan penting khususnya bagi umat Islam.

Berikut bacaan Surat Al Isra ayat 1 lengkap Arab, latin, terjemahan, dan tafsirnya.

Surat Al Isra ayat 1 menjelaskan tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina tersebut dikenal dengan peristiwa Isra.

Dikutip dari laman NU Online, perjalanan malam atau Isra Rasulullah SAW dari Masjidil Haram yang berada di Makkah ke Masjidil Aqsha sangatlah jauh, yaitu 1.500 kilometer.

Kala itu, jarak tersebut hanya bisa ditempuh selama 40 hari perjalanan dengan menggunakan unta untuk sekali jalan, belum lagi waktu yang dibutuhkan dari Masjidil Aqsa naik ke Sidratul Muntaha (Miraj).

Perjalanan yang sangat jauh itu dialami Rasulullah dalam waktu yang luar biasa singkat.

Maka ketika Rasulullah SAW mengabarkan bahwa beliau diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke Sidratul Muntaha dan kembali lagi ke Makkah sebelum subuh, banyak penduduk Makkah yang ingkar lantaran dianggap sangat tidak masuk logika.

Kemudian Rasulullah SAW menerangkan keadaan Masjidil Aqsa sebagaimana yang dilihat, padahal beliau belum pernah sekalipun sampai ke sana.

Berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, kebenaran peristiwa tersebut diterangkan melalui firman-Nya dalam Surat Al Isra ayat 1. Allah SWT menurunkan Surat Al Isra sebagai wujud keagungan diri-Nya dan menggambarkan kebesaran peran-Nya.

Kekuasaan-Nya itu melampaui segala sesuatu yang tidak mampu dilakukan siapa pun selain Dia sendiri.


Bunyi Surat Al Isra ayat 1

Berikut bunyi Surat Al Isra ayat 1 dilengkapi tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ۝١


Latin: Sub-ḫânalladzî asrâ bi'abdihî lailam minal-masjidil-ḫarâmi ilal-masjidil-aqshalladzî bâraknâ ḫaulahû linuriyahû min âyâtinâ, innahû huwas-samî'ul-bashîr.

Artinya: "Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Ayat tersebut menegaskan bahwa tujuan dari Allah mengisrakan atau memperjalankan Nabi Muhammad adalah untuk memperlihatkan kepadanya tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah.

Peristiwa ini juga menegaskan bahwa Allah SWT Maha Kuasa, Maha Mendengar, dan Maha Melihat. Allah SWT dapat mendengar dan melihat segala perkataan dan perbuatan hamba-Nya, baik itu baik maupun buruk.

Selain itu, peristiwa luar biasa ini menjadi salah satu dari ribuan bukti kenabian Nabi Muhammad serta menegaskan kedudukan beliau yang mulia di sisi Allah.


Tafsir Al Isra ayat 1

Berikut tafsir Surat Al Isra ayat 1 dikutip dari Quran Kemenag.

Pada akhir Surah an-Nahl mengandung pesan kepada Nabi Muhammad agar bersabar dan tidak bersedih hati disebabkan tipu daya dan penolakan orang-orang yang menentang dakwahnya. Di saat beliau mengalami kesulitan menghadapi orang-orang kafir yang menolak dakwahnya.

Ayat pertama dari surah Al Isra menyatakan bahwa beliau (Muhammad) mempunyai kedudukan yang mulia di sisi Allah, di mana Allah memperjalankannya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan memperlihatkan kepadanya tanda-tanda kekuasaan dan kebesaranNya.

Ayat pertama ini menyatakan, Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya, yakni Nabi Muhammad, pada malam hari dari Masjidil Haram yang berada di Mekah ke Masjidil Aqsa, yang berada di Palestina, yang telah Kami berkahi sekelilingnya.

Dengan tanahnya yang subur yang menghasilkan aneka tanaman dan buah-buahan serta menjadi tempat turunnya para nabi, agar kami perlihatkan kepadanya dengan mata kepala atau mata hati sebagian dari tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Kami.

Sesungguhnya Dia, yaitu Allah adalah Maha Mendengar perkataan hamba-Nya, Maha Mengetahui tingkah laku dan perbuatannya.

Itulah penjelasan mengenai Surat Al Isra ayat 1 dan tafsirnya yang bisa menjadi pengingat akan kuasa dan kebesaran Allah SWT.

(avd/fef)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK