Imbuhan atau afiks adalah kata yang ditambahkan pada kata dasar. Pengimbuhan pada kata bertujuan untuk mengubah kelas kata serta makna yang terkandung di dalamnya.
Contoh imbuhan dalam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa jenis. Ada yang diletakkan pada bagian awal, tengah, akhir, dan mengapit kata dasar. Untuk lebih memahaminya, simak pengertian, jenis, dan contoh imbuhan berikut.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari buku Pintar Pelajaran SD/MI 5 in 1 (2010), imbuhan atau afiks adalah sisipan yang dibubuhkan pada sebuah kata.
Proses pemberian imbuhan atau afiksasi mengakibatkan perubahan bunyi, menghasilkan makna gramatikal, dan mengubah fungsi atau kelas kata.
Ditambahkan dari buku Bahasa Indonesia terbitan Grafindo, menurut letaknya, imbuhan dibedakan atas empat jenis, yakni awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan gabungan awalan akhiran (konfiks/sirkumfiks).
Berikut jenis-jenis imbuhan dalam bahasa Indonesia berdasarkan letaknya.
Awalan atau prefiks adalah imbuhan yang diletakkan di bagian awal sebuah kata. Ada delapan macam prefiks bahasa Indonesia, yakni me-, di-, ber-, ke-, ter-, se-, pe-, ter-. Berikut contoh imbuhan awalan:
Sisipan atau infiks adalah imbuhan yang diletakkan di bagian tengah sebuah kata, seperti -e-, -em-, -er-, -el-. Berikut contoh imbuhan sisipan:
Akhiran atau sufiks adalah imbuhan yang diletakkan di bagian akhir sebuah kata. Bahasa Indonesia memiliki tiga macam sufiks, yaitu -an, -kan, -i. Berikut contoh imbuhan akhiran:
Imbuhan gabung atau konfiks merupakan gabungan antara awalan dan akhiran yang dibubuhkan secara langsung pada kata dasar. Contoh konfiks bahasa Indonesia antara lain: per-an, ber-an, di-i, peN-an, ke-an, me-kan, me-i, memper-i, memper-kan.
Fungsi pembubuhan konfiks adalah untuk mengubah kategori kata dasar verba menjadi kata benda. Selain itu, ketika menggunakan konfiks, kedua kata dasar yang telah dilekatkan imbuhan ditulis gabung. Berikut contoh imbuhan gabung:
Selain imbuhan awalan, sisipan, akhiran, dan gabungan awalan akhiran, ada juga yang disebut imbuhan serapan, seperti dikutip dari buku Bahasa Indonesia, Langkah Baru, A New Approach.
Imbuhan serapan diambil dari bahasa Sansekerta, yakni imbuhan akhiran -man, -wan, dan -wati. Imbuhan akhiran ini memiliki fungsi membentuk kata benda.
Makna ketiga akhiran tersebut menyatakan ahli, memiliki pekerjaan, dan menyatakan memiliki sifat. Contohnya, seniman, sastrawan, peragawati.
Selain itu ada juga imbuhan -is yang memiliki dua fungsi yakni sebagai pembentuk kata benda dan pembentuk kata sifat dan imbuhan -isme dan -isasi yang berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Misalnya, nasionalisme, modernisasi, legalisasi, dan sebagainya.
Berikut beberapa hal mengenai pola kata berimbuhan yang perlu dipahami dengan imbuhan awalan atau prefiks.
Demikian pengertian, jenis, dan contoh imbuhan dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat!
(juh/fef)