Cara Hitung Hilal Muhammadiyah untuk Menentukan 1 Ramadhan

CNN Indonesia
Minggu, 10 Mar 2024 06:35 WIB
Bulan suci Ramadhan akan segera tiba, tetapi di Indonesia ada beberapa versi jadwal awal puasa. Simak cara hitung hilal Muhammadiyah.
Ilustrasi. Bulan suci Ramadhan akan segera tiba, tetapi di Indonesia ada beberapa versi jadwal awal puasa. Simak cara hitung hilal Muhammadiyah (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ramadhan 2024/1445 Hijriah akan segera tiba. Pada bulan suci ini, seluruh umat muslim melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Di Indonesia ada beberapa versi jadwal awal puasa. Hal itu karena cara hitung hilal Muhammadiyah, pemerintah, dan Nahdlatul Ulama (NU) yang berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penetapan Ramadhan seperti biasa akan dilakukan melalui sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

Pemerintah dan NU memperkirakan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024. Sementara Muhammadiyah menetapkan awal puasa jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.

Cara hitung hilal Muhammadiyah

Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada Senin, 11 Maret 2024, dengan menggunakan metode hisab hakiki.

Dirangkum dari berbagai sumber, hisab hakiki adalah metode perhitungan kalender hijriah yang digunakan Muhammadiyah dalam menentukan awal Ramadhan dan awal bulan-bulan Hijriah lainnya.

Metode ini berpatokan pada gerak benda langit, khususnya posisi Matahari dan Bulan sebenarnya dan setepat-tepatnya sebagaimana adanya.

Terdapat tiga kriteria awal bulan baru dengan prinsip hisab wujudul hilal. Pertama, sudah terjadi ijtimak (konjugsi) antara Bulan dan Matahari.

Kedua, ijtimak terjadi sebelum terbenam Matahari. Ketiga, ketika Matahari terbenam dan Bulan belum terbenam atau masih berada di atas ufuk.

Hal tersebut membuat penetapan awal Ramadhan versi Muhammadiyah biasanya berbeda satu hari dengan hasil rukyat maupun penetapan pemerintah.

Sementara itu, NU dan Pemerintah baru akan menetapkan kapan 1 Ramadhan 1445 H setelah melalui sidang isbat yang digelar akhir Syaban.

Berbeda dengan Muhammadiyah, NU dan Pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal dalam menentukan awal bulan.

Metode tersebut mempertimbangkan hasil hisab posisi hilal yang dikonfirmasi lagi lewat pengamatan hilal dengan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Meski demikian, jika mengacu pada kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kementerian Agama, maka awal Ramadhan 2024 versi pemerintah dan NU diperkirakan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Artinya awal Ramadhan 1445 H/2024 M versi NU dan pemerintah masih berupa prediksi sebagaimana merujuk pada kalender. Penetapan tanggal pastinya akan diumumkan usai sidang isbat.

Awal Ramadhan dan Syawal versi Muhammadiyah

Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah, yakni pada 11 Maret 2024.

Penetapan 1 Ramadhan versi Muhammadiyah tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024.

"Di wilayah Indonesia tanggal 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada hari Senin Paging 11 Maret 2024 M," tulis maklumat tersebut.

Mengacu maklumat tersebut, jamaah Muhammadiyah sudah bisa melaksanakan tarawih pertama pada 10 Maret 2024 dan memulai puasa di hari berikutnya.

Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah pada 10 April 2024. Dengan demikian, Idul Fitri 1 Syawal mengacu aturan Muhammadiyah berlangsung pada 10 April 2024.

Demikian penjelasan mengenai cara hitung hilal Muhammadiyah. Semoga informasi ini bermanfaat.

(juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER