Bagaimana Ucapan Idul Fitri yang Benar sesuai Sunnah?

Banyak orang Indonesia yang merayakan Idul Fitri dengan mengucapkan minal aidin wal faizin dan dilanjutkan dengan kata-kata mohon maaf lahir dan batin.

Namun, benarkah penggunaan kalimat tersebut untuk mengucapkan Idul Fitri? Lantas, bagaimana ucapan Idul Fitri yang benar?

Idul Fitri adalah hari raya yang dirayakan oleh semua umat Islam di seluruh dunia. Keberadaan hari spesial ini menjadi tanda berakhirnya bulan Ramadhan. Idul Fitri dirayakan setiap tanggal 1 Syawal pada kalender Hijriah.

Ucapan yang paling sering digunakan di Indonesia ketika memasuki hari raya ini adalah minal aidin wal faizin yang memiliki arti orang-orang yang kembali atau orang-orang yang menang.

Alasan mengapa orang memakai kata tersebut adalah untuk menyelamati orang-orang yang telah berpuasa penuh selama sebulan lamanya.

Namun, ternyata ucapan ini hanyalah potongan dari ucapan Idul Fitri yang sering diucapkan oleh Rasulullah dan sahabat-sahabatnya. Berikut adalah ucapan Idul Fitri yang benar.

Ucapan Idul Fitri yang benar

Bagaimana ucapan Idul Fitri yang benar? Melansir dari laman Muslim, terdapat beberapa riwayat yang mengatakan sahabat Rasulullah sering mengucapkan doa ini ketika Idul Fitri:

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

Taqobalallahu minna wa minkum.

Artinya: "Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan amal ibadah kalian semua."

Ucapan tersebut tertulis dalam hadis yang berbunyi:

فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك . قال الحافظ : إسناده حسن

Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjumpa dengan hari 'ied (Idul Fitri atau Idul Adha), satu sama lain saling mengucapkan, "Taqobbalallahu minna wa minkum (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian)." Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan.

Selain hadis tersebut, ada pula riwayat yang lain yang mengatakan pernyataan yang sama, yakni:

وَقَالَ حَرْبٌ : سُئِلَ أَحْمَدُ عَنْ قَوْلِ النَّاسِ فِي الْعِيدَيْنِ تَقَبَّلَ اللَّهُ وَمِنْكُمْ .قَالَ : لَا بَأْسَ بِهِ ، يَرْوِيه أَهْلُ الشَّامِ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قِيلَ : وَوَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ ؟ قَالَ : نَعَمْ .قِيلَ : فَلَا تُكْرَهُ أَنْ يُقَالَ هَذَا يَوْمَ الْعِيدِ .قَالَ : لَا

Salah seorang ulama, Harb mengatakan, "Imam Ahmad pernah ditanya mengenai apa yang mesti diucapkan di hari raya 'ied ('Idul Fitri dan 'Idul Adha), apakah dengan ucapan, 'Taqobbalallahu minna wa minkum'? Imam Ahmad menjawab, "Tidak mengapa mengucapkan seperti itu." Kisah tadi diriwayatkan oleh penduduk Syam dari Abu Umamah.

Lalu bagaimana dengan ucapan minal aidin wal faizin? Dari mana ucapan tersebut berasal?

Dilansir dari NU Online, ternyata minal aidin wal faizin merupakan potongan dari ucapan yang sering diucapkan oleh Rasulullah dan sahabatnya ketika datang Idul Fitri. Berikut adalah ucapan lengkapnya:

Taqabbalallaahu minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja'alanaallaahu wa iyyaakum minal 'aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu 'ammin wa antum bi khair.

Artinya: "Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadhan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantiasa dalam kebaikan."

Dari ucapan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa perkataan minal aidin wal faizin memiliki arti orang-orang yang menang dan merupakan potongan dari ucapan yang disunnahkan dikatakan ketika Idul Fitri.

Di lain sisi, ucapan Taqabbalallaahu minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja'alanaallaahu wa iyyaakum minal 'aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu 'ammin wa antum bi khair adalah bagaimana ucapan Idul Fitri yang benar menurut hadis.

Demikian penjelasan mengenai bagaimana ucapan Idul Fitri yang benar. Semoga bermanfaat.