Sebentar lagi tahun hijriah akan berganti. Tahun Baru Islam dimulai pada 1 Muharram, yang merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah.
Waktu pergantian Tahun Baru Islam berbeda setiap tahun apabila dibandingkan dengan kalender Masehi. Sebab, kalender Hijriah didasarkan pada peredaran bulan dan lebih pendek sekitar 10-12 hari dibandingkan dengan tahun matahari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun Masehi dihitung berdasarkan perputaran bumi mengelilingi matahari. Oleh sebab itu, tahun Masehi juga biasa disebut sebagai tahun Matahari atau tahun Syamsiah.
Dikutip dari buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah, berbeda dengan kalender Masehi yang berjumlah 28-31 hari, jumlah hari dalam satu bulan di kalender Hijriah adalah 29-30 hari.
Total hari dalam satu tahun kalender Hijriah mencapai 354-355 hari. Jumlahnya lebih sedikit dari kalender Masehi yang mencapai 365-366 hari.
Dilansir dari laman NU Online, pergantian hari dalam penanggalan Hijriah dimulai setelah matahari terbenam atau sekitar di waktu magrib.
Sebab kalender Hijriah menggunakan waktu perputaran bulan sehingga pergantian hari ditandai dengan terbenamnya matahari di tempat tersebut.
Dengan demikian, waktu pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharram dimulai pada waktu magrib sehari sebelumnya.
Mengacu kalender Hijriah Indonesia 2024 susunan Kementerian Agama (Kemenag) RI, tahun ini perayaan 1 Muharam 1446 Hijriah jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Adapun akhir tahun 1445 H jatuh pada 29 Dzulhijjah yang bertepatan dengan 6 Juli 2024.
Apabila 1 Muharram jatuh pada 7 Juli 2024, maka pergantian tahun baru Islam dimulai setelah matahari terbenam pada Sabtu, 6 Juli 2024 malam.
Bagi umat Islam yang hendak membaca doa akhir tahun dapat mengamalkannya sebelum magrib pada hari terakhir bulan Zulhijah, sedangkan doa awal tahun Hijriah dibaca setelah magrib.
Artinya, umat Islam dapat membaca doa akhir tahun pada Sabtu (6/7) sebelum magrib atau seusai sholat Asar.
Sementara doa awal tahun dapat dibaca setelah magrib pada 1 Muharram 1445 H atau pada Sabtu (6/7) setelah sholat Magrib atau sholat Isya.
Doa akhir tahun baru Islam dapat dibaca sebanyak tiga kali, mulai dari waktu Asar sampai menjelang Magrib.
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ 'amiltu min 'amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.
Artinya: "Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."
Sementara doa awal tahun baru Islam dibaca pada saat memasuki tanggal 1 Muharram 1446 H.
:اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."
Demikian penjelasan mengenai kapan waktu pergantian tahun baru Islam serta bacaan doa awal dan akhir tahun baru Hijriah. Semoga bermanfaat.
(fef)