Surat Al Hadid Ayat 20: Arab, Latin, Terjemahan, dan Tafsir

CNN Indonesia
Selasa, 17 Sep 2024 04:15 WIB
Surat Al Hadid ayat 20 mengingatkan manusia bahwa kehidupan dunia hanyalah bersifat sementara. Berikut bacaan ayatnya, beserta terjemahan dan tafsir.
Ilustrasi. Bacaan Surat Al Hadid Ayat 20 dalam Arab, latin, terjemahan, dan tafsir. (iStockphoto)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Surat Al Hadid ayat 20 adalah ayat dalam Al Quran yang mengingatkan manusia bahwa kehidupan dunia hanyalah bersifat sementara.

Kehidupan di dunia diibaratkan sebuah permainan yang dapat melalaikan orang untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, perhiasan yang tidak memiliki keindahan diri, dan kegiatan membangga-banggakan keturunan dan kekayaan yang tidak tahan lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari buku Al Quran sebagai Media Pembelajaran Ilmu Bayan, dalam tafsir Quraish Shihab dijelaskan bahwa kehidupan dunia ini ibarat air hujan yang menumbuhkan tanaman dan menyenangkan petani.

Akan tetapi setelah tanaman itu matang, kamu melihatnya kuning dan kering. Beberapa saat kemudian menjadi keras, pecah-pecah, dan tidak ada gunanya sama sekali.

Al Hadid adalah surah ke-57 yang terdiri atas 29 ayat dalam Al Quran. Al Hadid tergolong surah Madaniyah. 

Surat Al Hadid ayat 20

Berikut bacaan surat Al Hadid ayat 20 dalam tulisan Arab, dilengkapi Latin, dan terjemahannya yang dikutip dari laman Quran NU Online.

اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ ۝٢٠

Arab-latin: I'lamû annamal-ḫayâtud-dun-yâ la'ibuw wa lahwuw wa zînatuw wa tafâkhurum bainakum wa takâtsurun fil-amwâli wal-aulâd, kamatsali ghaitsin a'jabal-kuffâra nabâtuhû tsumma yahîju fa tarâhu mushfarran tsumma yakûnu huthâmâ, wa fil-âkhirati 'adzâbun syadîduw wa maghfiratum minallâhi wa ridlwân, wa mal-ḫayâtud-dun-yâ illâ matâ'ul-ghurûr.

Artinya: Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Tafsir surat Al Hadid ayat 20

Ada beragam penjabaran atau tafsir dari berbagai ulama mengenai kandungan surat Al Hadid ayat 20. Dihimpun dari laman Tafsirweb dan sumber lainnya, di bawah ini beberapa tafsir di antaranya.

1. Tafsir Wajiz

Wahai orang mukmin, ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan. Karena itu, jangan sampai kamu larut di dalamnya. Kehidupan dunia ini juga merupakan perhiasan bagimu dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan.

Semua itu seperti hujan yang menumbuhkan tanam-tanamannya sehingga mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering saat kemarau dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.

Itulah perumpamaan bagi kehidupan dunia yang fana. Dan ketahuilah, di akhirat nanti ada azab yang keras bagi mereka yang ingkar dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya bagi orang yang beriman dan mematuhi ajaran-Nya.

Dan kehidupan dunia yang sekarang kamu nikmati tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. Setelah kamu semua wahai orang beriman mengetahui hakikat kehidupan dunia, maka segera berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dengan istigfar dan berlombalah untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan Bumi dengan selalu melakukan kebaikan, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasulNya.

Itulah karunia tertinggi Allah yang diberikan kepada siapa yang Dia dikehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar bagi mereka yang beriman dan berbuat kebajikan.

2. Tafsir Tahlili

Pada ayat ini Allah Swt menjelaskan kepada manusia bahwa kehidupan dan kesenangan dunia hanyalah seperti mainan dan sesuatu yang lucu, menjadi bahan kelakar antara mereka, serta perhiasan untuk melengkapi dandanan mereka.

Mereka berbangga-bangga dengan harta dan keturunan yang dianugerahkan kepada mereka. Dunia yang sifatnya sementara, hanya berlangsung beberapa saat lalu hilang lenyap dan berakhirlah wujudnya.

Keadaan ini tidak beda dengan bumi yang kena hujan lebat lalu menumbuhkan tanaman-tanaman yang mengagumkan para petani, menyebabkan mereka riang bermuka cerah dan merasa gembira. Kemudian berubah menjadi kering dan layu, hancur berguguran diterbangkan angin.

Selanjutnya Allah Swt menjelaskan bahwa di akhirat nanti ada azab pedih yang terus-menerus disediakan bagi orang-orang yang sangat mencintai dunia, meninggalkan amal-amal saleh, dan melibatkan dirinya ke dalam kemusyrikan dan penyembahan berhala.

Di samping itu ada ampunan dari Allah dan keridaan-Nya yang dianugerahkan kepada orang-orang yang menyucikan dirinya dari dosa dan maksiat, merendahkan diri kepada Allah dan kembali kepada-Nya, taat dan patuh pada segenap perintah dan larangan-Nya.

Ayat 20 ini, ditutup dengan satu ketegasan bahwa kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang akan lenyap dan hilang serta menipu. Orang-orang yang condong kepada dunia akan tertipu dan teperdaya. Mereka menyangka bahwa kehidupan hanyalah di dunia ini, dan tidak ada lagi kehidupan sesudahnya.

3. Tafsir Kementrian Agama (Kemenag) Indonesia

Wahai orang mukmin, ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan. Karena itu, jangan sampai kamu larut di dalamnya. Kehidupan dunia ini juga merupakan perhiasan bagimu dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan.

Semua itu seperti hujan yang menumbuhkan tanam-tanamannya sehingga mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering saat kemarau dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.

Itulah permisalan bagi kehidupan dunia yang fana. Dan ketahuilah, di akhirat nanti ada azab yang keras bagi mereka yang ingkar dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya bagi orang yang beriman dan mematuhi ajaran-Nya.

Dan kehidupan dunia yang sekarang kamu nikmati tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. Setelah kamu semua wahai orang beriman mengetahui hakikat kehidupan dunia, maka segera berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari tuhanmu dengan istigfar dan berlombalah untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi dengan selalu melakukan kebaikan, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya.

Itulah karunia tertinggi Allah yang diberikan kepada siapa yang dia dikehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar bagi mereka yang beriman dan berbuat kebajikan.

4. Tafsir Al-Muyassar/Kemenag Saudi Arabia

Ketahuilah (wahai manusia) bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan kesenangan, jasmani bermain-main dan hati bersenda gurau, perhiasan yang kalian berhias dengannya, kalian saling berbangga dengan harta kalian, kalian berlomba memperbanyak harta dan anak-anak, perumpamaannya seperti hujan yang tanamannya menakjubkan para petani, kemudian tanaman tersebut menua dan mengering, menguning setelah sebelumnya hijau, kemudian ia rontok dan hancur.

Dan di akhirat ada azab yang berat bagi orang-orang kafir, dan ampunan dan rida Allah bagi ahli iman. Kehidupan dunia ini bagi siapa yang beramal untuknya dan melupakan akhiratnya, hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Demikian bacaan surat Al Hadid ayat 20 dilengkapi dengan Arab, Latin, terjemahan, dan tafsirnya. Semoga bermanfaat!

(juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER