Nabi Muhammad Saw adalah manusia pilihan Allah Swt yang memiliki akhlak mulia. Sebagai umatnya, kita harus meneladani akhlak dan sifat Nabi Muhammad.
Lantas, apa saja sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad yang bisa kita teladani?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada empat sifat utama Nabi Muhammad Saw yang wajib kita ketahui dan kita teladani. Sifat ini juga merupakan sifat yang wajib dimiliki setiap Rasul Allah. Berikut penjelasannya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Jujur adalah sifat utama yang harus dimiliki seorang Rasul. Menjadi Rasul pilihan Allah, kejujuran adalah hal mutlak yang tidak boleh dirusak dalam kondisi apa pun.
Sebab, apabila kejujuran rusak sedikit saja, maka risalah yang dibawa seorang Rasul akan sia-sia karena manusia sulit untuk percaya dengan Rasul yang tidak jujur.
Shiddiq atau jujur adalah salah satu sifat yang sangat melekat pada diri Nabi Muhammad. Kejujuran yang dimiliki Nabi Muhammad sudah ada bahkan sebelum beliau diangkat menjadi Rasul.
Selama hidupnya, Nabi Muhammad tidak pernah berkata dusta. Setiap perkataan yang diucapkan beliau tidak pernah sedikitpun mengandung kebohongan meskipun itu hanya bercanda.
Sebagai umatnya, kita harus mencontoh sifat jujur Rasulullah. Sifat ini perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari karena sejatinya Allah membenci orang-orang yang berkata dusta atau tidak jujur.
Sifat Nabi Muhammad yang wajib kita ketahui dan kita teladani selanjutnya adalah amanah.
Sejak kecil Nabi Muhammad dikenal dengan sebutan Al-Amin, yaitu orang yang dapat dipercaya. Sebutan ini beliau dapatkan lantaran sifat jujur dan amanah yang beliau miliki.
Nabi Muhammad sangat memegang teguh amanah yang dititipkan padanya. Beliau menjalankan amanah dengan sebaik mungkin dan tidak pernah mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepadanya, baik itu amanah dari Allah SWT ataupun dari sesama manusia.
Salah satu bukti sifat amanah Nabi adalah saat sebelum hijrah ke Madinah, beliau masih menyimpan barang-barang titipan orang-orang Quraisy, padahal mereka adalah kaum yang menentang dakwahnya.
Sebelum pergi, beliau meminta Ali bin Abi Thalib untuk mengembalikan barang-barang tersebut kepada pemiliknya.
Sebagai Rasul, menyampaikan wahyu adalah tugas yang wajib dilaksanakan karena merupakan perintah dari Allah SWT.
Saat menjadi Rasul, Nabi Muhammad telah menyampaikan apapun yang Allah perintahkan kepadanya. Tidak sedikit pun beliau menyembunyikan ajaran Islam yang diwahyukan kepadanya, meskipun harus menghadapi banyak rintangan, penolakan bahkan ancaman dari kaum kafir Quraisy.
Dalam menyampaikan wahyu Allah, Nabi Muhammad diberi tugas untuk menegakkan kebenaran, memberi peringatan dan membimbing umat manusia menuju jalan Allah agar selamat di dunia serta akhirat.
Beliau melakukannya dengan sangat jelas dan penuh kebijaksanaan. Bahkan dalam berdakwah, beliau tidak pernah memaksa, tetapi mengajak dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang.
Fathonah yang berarti cerdas dan bijaksana adalah sifat mulia Nabi Muhammad yang tidak boleh kita lupakan. Sifat ini perlu kita terapkan dalam kehidupan.
Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sangat cerdas dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
Salah satu contoh kebijaksanaan beliau adalah ketika masyarakat Quraisy berselisih tentang siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad setelah renovasi Ka'bah.
Dengan kecerdasannya, Nabi Muhammad SAW meminta agar Hajar Aswad diletakkan di atas sehelai kain, lalu masing-masing pemimpin kabilah memegang sudut kain tersebut dan mengangkatnya bersama-sama.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW sendiri yang meletakkannya di tempatnya. Keputusan ini membuat semua pihak merasa adil dan puas.
Selain empat sifat utama di atas, Nabi Muhammad SAW juga memiliki berbagai sifat terpuji lain, di antaranya sebagai berikut:
Itulah sifat Nabi Muhammad yang perlu kita ketahui. Semoga kita bisa istikamah dalam meneladani sifat beliau dalam kehidupan sehari-hari.
(mrs/fef)