5 Contoh Cerita Liburan Ramadhan Singkat untuk Tugas Sekolah

CNN Indonesia
Kamis, 06 Mar 2025 06:00 WIB
Ilustrasi. Kumpulan contoh cerita liburan Ramadhan untuk tugas sekolah. (Unsplash/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Libur Ramadhan menjadi kesempatan bagi para siswa untuk memperdalam ilmu agama serta mengeksplorasi banyak hal positif.

Biasanya di momen libur tersebut, para guru akan memberikan tugas sekolah kepada siswa untuk membuat contoh cerita liburan Ramadhan yang bakal dikumpulkan saat kembali masuk sekolah.

Membuat cerita liburan Ramadhan untuk tugas sekolah dapat mendorong siswa merenungkan dan membagikan pengalaman sekaligus melatih mereka belajar menulis. 

Ada banyak contoh pengalaman berharga selama libur Ramadhan yang bisa dituangkan menjadi ide cerita menarik untuk tugas sekolah. Mulai dari kegiatan berbagi dengan sesama, mengikuti pesantren kilat, mudik bersama keluarga, atau lainnya.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kumpulan contoh cerita liburan Ramadhan singkat yang bisa dijadikan referensi untuk tugas sekolah.

1. Berbagi Berkah di Bulan Suci

Liburan Ramadhan tahun ini terasa sangat istimewa bagiku. Aku dan keluargaku memutuskan untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan sosial yang bermakna. Setiap hari Minggu, kami mengunjungi panti asuhan Al-Hidayah di dekat rumah untuk berbagi takjil dan makanan berbuka puasa.

Yang paling mengesankan adalah ketika kami mengajar mengaji anak-anak panti. Melihat semangat mereka dalam belajar membaca Al Quran membuat hatiku tersentuh. Mereka sangat antusias meskipun sedang berpuasa.

Di akhir Ramadhan, kami juga mengadakan buka puasa bersama dan memberikan bingkisan Lebaran untuk mereka.

Pengalaman ini mengajarkanku arti sebenarnya dari bulan Ramadhan--bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan dengan sesama.

2. Pesantren Kilat yang Mengesankan

Selama liburan Ramadhan, sekolahku mengadakan pesantren kilat selama tiga hari. Awalnya aku merasa berat harus bangun pagi dan mengikuti berbagai kegiatan, tetapi ternyata pengalaman ini sangat menyenangkan.

Kami belajar banyak hal baru, mulai dari tajwid, sejarah Islam, hingga praktik ibadah yang benar. Ustaz Ahmad, pembimbing kami, sangat pintar membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Beliau sering menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang para nabi dan sahabat.

Yang paling berkesan adalah ketika kami melakukan simulasi manasik haji. Kami belajar sambil praktik langsung, membuat pemahaman kami tentang rukun Islam kelima ini menjadi lebih baik.

3. Mudik dan Tradisi Keluarga

Tahun ini, aku bersama keluargaku mudik ke kampung halaman di Yogyakarta. Sepanjang perjalanan, kami tetap menjaga puasa meskipun dalam perjalanan jauh. Sesampainya di rumah nenek, suasana Ramadhan terasa sangat berbeda dari kota.

Setiap sore, aku dan sepupu-sepupuku membantu nenek membuat takjil tradisional seperti kolak pisang dan bubur sumsum. Kami juga ikut membantu membersihkan masjid kampung dan menyiapkan hidangan untuk buka puasa bersama warga.

Yang paling kutunggu adalah tradisi megengan, di mana seluruh keluarga besar berkumpul untuk berdoa bersama dan makan makanan tradisional. Momen kebersamaan ini sangat berharga dan membuatku semakin menghargai nilai-nilai keluarga.

4. Belajar Mandiri di Bulan Puasa

Liburan Ramadhan kali ini kumanfaatkan untuk belajar mandiri. Setiap hari, aku membuat jadwal khusus: pagi untuk membaca Al Quran dan menghafal surat pendek, siang untuk mengerjakan tugas sekolah, dan sore untuk membantu ibu menyiapkan buka puasa.

Aku juga mulai belajar puasa sunnah Senin-Kamis setelah Ramadhan. Meskipun tidak mudah, aku merasa bangga bisa mengendalikan diri dan menjadi lebih disiplin. Ibu selalu mengingatkan bahwa puasa bukan hanya menahan lapar, tapi juga melatih kesabaran dan keikhlasan.

5. Festival Ramadhan di Sekolah

Di minggu terakhir Ramadhan, sekolah kami mengadakan Festival Ramadhan. Setiap kelas membuat stan dengan tema yang berbeda. Kelasku mendapat tema "Kuliner Nusantara untuk Berbuka Puasa".

Kami membuat berbagai macam takjil tradisional dan mempresentasikannya kepada pengunjung. Aku bertugas menjelaskan tentang es pisang ijo, makanan khas Makassar. Festival ini mengajarkan kami tentang kekayaan kuliner Indonesia dan pentingnya melestarikan tradisi.

Acara ditutup dengan pengumpulan zakat fitrah dan pembagian sembako untuk warga sekitar sekolah yang membutuhkan. Ini mengingatkan kami bahwa Ramadhan adalah momentum terbaik untuk berbagi dan peduli pada sesama.

Demikian kelima contoh cerita liburan Ramadhan singkat yang bisa dijadikan referensi dan disesuaikan kembali dengan pengalaman liburan puasa masing-masing.

(avd/juh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK