Khutbah Jumat 10 hari kedua bulan Ramadhan berikut dapat menambah semangat umat Islam dalam meraih keutamaan bulan suci dan penuh berkah ini.
Sepuluh hari kedua di bulan Ramadhan disebut sebagai fase maghfirah atau pengampunan. Di fase ini, Allah SWT membuka pintu ampunan seluas-luasnya bagi hamba-Nya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai melewati sepuluh hari pertama bulan Ramadhan dengan penuh semangat, diharapkan semangat beribadah tidak mengendur meski kesibukan harian selalu ada.
Salah satu yang bisa dijadikan pengingat agar tetap istikamah di bulan Ramadhan adalah khutbah sholat Jumat.
Khutbah Jumat dilakukan sebelum sholat. Jika dilaksanakan setelah sholat, maka tidak sah. Pelaksanaan khutbah Jumat dilakukan dengan suara yang nyaring, baik dengan bahasa Arab atau bahasa lainnya.
Berikut beberapa contoh teks khutbah Jumat 10 hari kedua bulan Ramadhan lengkap dengan dalilnya.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah Swt yang telah mempertemukan kita kembali dengan bulan suci Ramadhan. Saat ini, kita telah memasuki pertengahan bulan Ramadhan, yang dikenal sebagai fase maghfirah atau pengampunan.
Oleh sebab itu, dalam ceramah 10 hari kedua bulan Ramadhan ini saya ingin mengingatkan saudara-saudara sekalian untuk bertobat dengan sungguh-sungguh. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al Baqarah ayat 186:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِي وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku..."
Ayat ini menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Allah Swt. kepada hamba-hamba-Nya. Ia tidak hanya membuka pintu ampunan, tetapi juga memberikan jaminan bahwa setiap doa yang dipanjatkan dengan ikhlas akan didengar dan dikabulkan.
Oleh karena itu, di fase ini, mari kita perbanyak istighfar dan memohon ampunan. Karena Rasulullah yang merupakan seorang Nabi yang maksum (terjaga dari perbuatan dosa) saja melakukan tobat dan membaca istighfar lebih dari 70 kali sehari.
Maka, mari kita manfaatkan 10 hari kedua Ramadhan ini dengan memperbanyak istighfar, shalat malam, membaca Al Quran, dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah Swt. Jangan sia-siakan kesempatan ini, karena belum tentu kita bertemu Ramadhan berikutnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah Swt yang telah mempertemukan kita kembali dengan bulan suci Ramadhan. Saat ini, kita telah memasuki 10 hari kedua bulan Ramadhan, yang dikenal sebagai fase maghfirah atau pengampunan.
Sebagai umat Islam, kita harus menyadari bahwa bulan Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk memperbanyak amal kebaikan, meningkatkan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah.
Maka, janganlah kita menyia-nyiakan kesempatan ini, karena kita tidak tahu apakah kita masih akan bertemu dengan Ramadhan pada tahun berikutnya. Sebagaimana nasihat sahabat Jabir yang diriwayatkan dalam kitab Bughyah al-Insan fi Wadzaif Ramadhan:
وَلْيَكُنْ عَلَيْكَ وِقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صَوْمِكَ، وَلَا تَجْعَلْ يَوْمَ صَوْمِكَ وَيَوْمَ فِطْرِكَ سَوَاءً
Artinya, "Hendaknya kamu menjaga kekhidmatan dan ketentraman ibadah puasa, dan janganlah jadikan hari ketika kamu berpuasa tidak jauh berbeda dengan saat engkau tidak berpuasa."
Nasihat ini mengingatkan kita agar Ramadhan menjadi momen istimewa yang kita isi dengan amal kebaikan. Hari-hari di bulan Ramadhan harus berbeda dari hari-hari biasa. Maka, pada khutbah ini, khatib akan menyampaikan beberapa kiat yang bisa kita lakukan untuk menadahi anugerah Allah di bulan Ramadhan.
Pertama adalah memperbanyak amal kebaikan. Kedua menjauhi maksiat dan keburukan. Ketiga adalah memperbanyak membaca Al-Qur'an. Keempat, bersedekah dan berbagi rezeki. Dan yang kelima adalah menjaga puasa dari hal yang membatalkan pahala.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat. Mari kita manfaatkan bulan ini sebaik-baiknya dengan memperbanyak amal kebaikan, meninggalkan segala keburukan, memperbanyak membaca Al Quran, bersedekah, dan menjaga puasa dari hal-hal yang merusak pahalanya.
Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberikan kita keberkahan di sisa hidup kita.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah Swt yang telah mempertemukan kita kembali dengan bulan suci Ramadhan. Khutbah Jumat ini mengajak jamaah untuk menjaga dan meningkatkan kualitas puasa di bulan Ramadhan, tidak hanya dengan menjaga perut dari makan dan minum tapi juga menjaga telinga, mata, lisan, tangan, kaki, dan segenap anggota badan dari berbuat dosa.
Tujuan utama dari berpuasa adalah menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah: 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة:183)
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa."
Manusia yang bertakwa merupakan harapan utama yang diperoleh seseorang setelah menjalankan ibadah puasa, maka Nabi memerintahkan bagi orang yang berpuasa untuk menghindari ucapan kotor dan tindakan yang bodoh.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah Bagaimana cara agar puasa kita memiliki kualitas yang baik?
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin Juz 1 halaman 234 menjelaskan tentang kualitas puasanya orang-orang saleh, orang-orang yang berada pada tingkatan khusus, yaitu puasa dengan menjaga telinga, mata, lisan, tangan, kaki, dan segenap anggota badan dari dosa. Puasa ini dapat dicapai dengan enam hal.
Pertama, menjaga mata dari memandang hal yang tercela, serta tidak memandang hal yang melalaikan hati dari dzikir kepada Allah. Kedua menjaga lisan dari ujaran kebohongan, menggunjing, memaki, menghina dan segala bentuk permusuhan.
Ketiga menjaga telinga dari mendengarkan hal yang diharamkan Allah. Keempat, menjaga segenap anggota badan dari melakukan hal-hal yang dilarang syariat agama.
Kelima, tidak makan berlebihan ketika berbuka puasa, karena Allah membenci terhadap perut yang berisi makanan halal secara berlebihan. Dan keenam, sebaiknya perasaan hati memuat dua hal, yaitu takut terhadap siksa Allah dan selalu mengharapkan rahmat-Nya.
Jamaah sholat Jumat rahimakumullah Mengapa penting untuk menjaga kualitas berpuasa? Karena manusia yang cerdas adalah manusia yang dapat menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian.
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam kitabnya Mustadrok 'ala Shahihain,
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Artinya: "Orang yang cerdas adalah yang menundukkan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian, sedangkan orang yang lemah adalah yang mengikuti hawa nafsunya tapi banyak berangan-angan atas (karunia) Allah." (HR. Hakim).
Oleh karena itu, bulan puasa ini merupakan momentum terbaik bagi kita semua untuk menjaga kualitas puasa dengan berperilaku seperti malaikat dengan memperbanyak amal kebaikan dan dapat menahan diri dari hawa nafsu yang tercela. Semoga puasa kita diterima Allah SWT. Aamiin.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Itulah beberapa contoh teks khutbah Jumat 10 hari kedua bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.
(pua/fef)