100 Pantun Nasihat 2 dan 4 Baris tentang Agama hingga Pendidikan

CNN Indonesia
Kamis, 12 Jun 2025 10:00 WIB
Pantun nasihat adalah pantun yang mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan budi pekerti. Berikut contoh pantun nasihat 2 dan 4 baris.
Ilustrasi. Pantun nasihat adalah pantun yang mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan budi pekerti. Berikut contoh pantun nasihat 2 dan 4 baris. (Unsplash/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pantun nasihat merupakan jenis pantun yang mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. Berikut contoh pantun nasihat 2 dan 4 baris tentang agama hingga pendidikan yang dapat dipelajari.

Pantun sendiri adalah puisi lama khas Indonesia-Melayu yang tiap baitnya memiliki empat baris dengan pola sajak a-b-a-b, seperti dikutip dari buku Mengenal Lebih Dekat Puisi Rakyat oleh Sri Khairani Lubis, Supriadin, dan Rafika Rahmaini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui pantun, seseorang memiliki gayanya sendiri dalam menyampaikan pesan dan nasihat sekaligus untuk menghibur orang lain menggunakan permainan kata.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut contoh pantun nasihat 2 dan 4 baris tentang agama dan pendidikan.

Pantun Nasihat 2 

Berikut pantun nasihat dua baris tentang agama dan pendidikan:

Pantun 1

Berpuasa di bulan Ramadan,
Tingkatkan iman dan ketakwaan.

Pantun 2

Berdiskusi di ruang kelas,
Jangan malu bertanya pada guru.

Pantun 3

Buah mangga manis rasanya,
Jadilah orang yang berguna.

Pantun 4

Buah nanas rasanya asam,
Hadapi masalah dengan senyuman.

Pantun 5

Pohon rambutan berbuah lebat,
Jalani hidup penuh manfaat.

Pantun 6

Belajar bahasa asing setiap hari,
Kuasai ilmu dari berbagai negeri.

Pantun 7

Menulis cerita pendek,
Teruslah berkarya dan berkreasi.

Pantun 8

Bunga mawar merah merona,
Selalu bersyukur atas nikmat-Nya.

Pantun 9

Menjaga lisan dari dusta,
Berkata jujur dapat pahala.

Pantun 10

Berdebat dalam lomba pidato,
Asah kemampuan berbicara di depan umum.

Pantun 11

Membaca Al Quran setiap hari,
Amalkan ajaran agama dalam hati.

Pantun 12

Memetik jambu di kebun belakang,
Berbuat baik jangan mengharap imbalan.

Pantun 13

Tidur cukup delapan jam,
Bangun pagi badan segar.

Pantun 14

Makan durian di atas perahu
Hidup sekali berartilah.

Pantun 15

Menghafal rumus matematika,
Belajar tekun raih masa depan cerah.

Pantun 16

Minum air putih yang cukup,
Tubuh terhidrasi kulit cerah.

Pantun 17

Memetik bunga di pagi hari,
Jangan sia-siakan waktu yang tersisa.

Pantun 18

Bersedekah kepada fakir miskin,
Berbagi rezeki dapat berkah.

Pantun 19

Pohon kelapa tumbuh menjulang,
Tetap semangat walau rintangan menghadang.

Pantun 20

Menjauhi perbuatan maksiat,
Hidup selamat dunia akhirat.

Pantun 21

Mengerjakan PR sampai larut,
Disiplin kunci meraih prestasi.

Pantun 22

Menggambar pemandangan di kanvas,
Asah terus bakat dan potensi.

Pantun 23

Membaca buku sejarah,
Belajar dari masa lalu untuk masa depan.

Pantun 24

Bunga melati harum semerbak,
Berbuat baik jangan mengeluh.

Pantun 25

Bersyukur atas nikmat-Nya,
Rezeki bertambah berkah melimpah.

Pantun 26

Belajar mengaji di surau,
Menuntut ilmu jangan malu.

Pantun 27

Pergi memancing di sungai,
Jangan lupa berbagi rezeki.

Pantun 28

Makan sate bumbu kacang,
Jangan mudah menyerah dan putus asa.

Pantun 29

Pergi ke pasar membeli duku,
Jangan lupa bersyukur selalu.

Pantun 30

Cuci tangan pakai sabun,
Cegah penyakit dengan kebersihan.

Pantun 31

Menuntut ilmu agama,
Bekal hidup dunia akhirat.

Pantun 32

Berzikir setiap waktu,
Ingat Allah dalam setiap langkah.

Pantun 33

Membaca puisi dengan lantang,
Terus belajar walau tertatih-tatih.

Pantun 34

Sholat berjamaah di masjid,
Rajin beribadah dapat pahala.

Pantun 35

Burung merpati terbang tinggi,
Teruslah berjuang raih mimpi.

Pantun 36

Berdoa setiap saat,
Mohon petunjuk pada Yang Kuasa.

Pantun 37

Memaafkan kesalahan orang lain,
Hati lapang hidup tenang.

Pantun 38

Membaca buku di perpustakaan,
Rajin belajar kunci kesuksesan.

Pantun 39

Olahraga setiap pagi,
Badan bugar terhindar penyakit.

Pantun 40

Menulis indah di atas kertas,
Gapai cita-cita setinggi langit.

Pantun 41

Pohon cemara rimbun daunnya,
Hidup sederhana lebih bermakna.

Pantun 42

Berhitung cepat tanpa kalkulator,
Jadilah murid yang rajin dan pintar.

Pantun 43

Berbakti kepada orang tua,
Kunci masuk surga-Nya.

Pantun 44

Burung camar terbang di pantai,
Jadilah pribadi yang rendah hati.

Pantun 45

Menghormati perbedaan agama,
Hidup rukun dalam keberagaman.

Pantun 46

Membaca koran tiap pagi,
Perbanyak ilmu dan wawasan diri.

Pantun 47

Bersabar dalam ujian,
Allah bersama orang yang sabar.

Pantun 48

Makan sayur dan buah segar,
Tubuh sehat pikiran cerah.

Pantun 49

Menolong sesama tanpa pamrih,
Amal jariyah tak putus pahalanya.

Pantun 50

Bereksperimen di laboratorium,
Jangan takut gagal dalam belajar.

Pantun Nasihat 4 Baris

Berikut pantun nasihat empat baris tentang agama dan pendidikan:

Pantun 51

Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Pantun 52

Baik berburu ke sebarang,
Rusa banyak di dalam rimba.
Baik berguru kita sembahyang,
Dosa banyak dalam dunia.

Pantun 53

Pohon di kebun habis berbuah,
Disambut masak buah rumbiga.
Mohon ampun dosa yang sudah,
Hendak masuk dalam surga.

Pantun 54

Asam kandis asam gelugur,
Ketika asam riang-riang.
Menangis di pintu kubur,
Teringat badan tidak sembahyang.

Pantun 55

Banyak bulan perkara bulan,
Tidak semulia bulan puasa.
Banyak Tuhan perkara Tuhan,
Tidak semulia Tuhan Yang Esa.

Pantun 56

Dapat anak laki-laki,
Suruh sembahyang suruh mengaji.
Hati-hati mencari rezeki,
Lebih rezeki untuk pergi haji.

Pantun 57

Kalau tuan ke Batu Layang,
Di situ tempat bermain bola.
Kalau tuan suka sembahyang,
Di situ tempat mengurang dosa.

Pantun 58

Ambil galah jolokkan jantung,
Wak Haji duduk menyurat.
Kepada Allah kita bergantung,
Kepada nabi kita berselawat.

Pantun 59

Kalau bapak membuat saji,
Batang kelopak merekah-rekah.
Kalau sudah pergi haji,
Jangan lupa mengeluarkan sedekah.

Pantun 60

Anak ayam turun sepuluh,
Mati seekor tinggal sembilan.
Bangun pagi sembahyang subuh,
Minta ampun kepada Tuhan.

Pantun 61

Bunga kenanga di atas kubur,
Pucuk sari pandan Jawa.
Apa guna sombong dan takabur,
Rusak hati badan binasa.

Pantun 62

Memerintah kota dan negeri,
Pagi dan petang berbunyi nobat.
Hendaklah kita ingatkan diri,
Pagi dan petang hendaklah bertobat.

Pantun 63

Disembahkan kepada bendahara,
Bendahara datuk seri paduka.
Tubuh pun lepas dari sengsara,
Sengsara masuk dalam neraka.

Pantun 64

Kemumu di dalam semak,
Jatuh melayang selaranya.
Meski ilmu setinggi tegak,
Tidak sembahyang apa gunanya.

Pantun 65

Akan pembelah buah duku,
Duku dibelah jadi kepayang.
Kepada Allah berlindung aku,
Baik berguru kita sembahyang.

Pantun 66

Banyaklah masa antara masa,
Tidak seelok masa bersuka.
Meninggalkan sembahyang jadi biasa,
Tidakkah takut api neraka.

Pantun 67

Kalau sudah duduk berdamai
Jangan lagi diajak perang
Kalau sunah sudah dipakai
Jangan lagi dibuang-buang

Pantun 68

Malaka berkota batu,
Pasang gereja di atas bukit.
Mengaji Quran biarlah tentu,
Pahala besar bukan sedikit.

Pantun 69

Malam ini malam Jumat,
Malam esok malam Sabtu.
Karena Nabi kasihkan umat,
Islam kita menjadi satu.

Pantun 70

Buah sukun buah bidara,
Cik Minut jatuh tenggelam.
Rukun Islam lima perkara,
Itulah penganut orang Islam.

Pantun 71

Pergi kemah membawa tikar,
Supaya badan tidak tergores.
Belajar bukan masalah gelar,
Supaya anak dapat memaknai proses.

Pantun 72

Semangka jatuh pecah terbelah,
Merah bersinar terkena matahari.
Jika malas untuk belajar ke sekolah,
Pasti menyesal di kemudian hari.

Pantun 73

Mencari ikan di dekat rawa,
Berhati-hati awas celaka.
Hormatlah kepada orang tua,
Supaya tidak jadi anak durhaka.

Pantun 74

Pergi bermain bersama Agung,
Tak lupa makan bersamanya.
Jika nanti dirimu bingung,
Cepat bertanya kepada ahlinya.

Pantun 75

Terbentang luas samudra dan lautan,
Inginku datang dan selami.
Kamu punya banyak wawasan,
Harus diasah dan didalami.

Pantun 76

Begitu indah komidi putar,
Sedang dinaiki Lisa dan Rica.
Punya impian jadi anak pintar,
Rajin belajar dan membaca.

Pantun 77

Kakak sedang mencari kamu,
Untuk disuruh beli bahan berkhasiat.
Jangan putus semangat dalam mencari ilmu,
Supaya hidupmu dapat bermanfaat.

Pantun 78

Tuah guru sungguh mulia,
Mengajar anak yang tidak bisa.
Lalu menjadi orang berguna,
Bagi masyarakat, nusa, dan bangsa.

Pantun 79

Kuda berjalan datang kemari,
Datangnya dari semak-semak.
Mengamalkan ilmu setiap hari,
Supaya bermanfaat untuk anak-anak.

Pantun 80

Tumbuh ubi ke atas menjalar,
Dilewati seekor tupai.
Rajin-rajinlah saat belajar,
Supaya cita-cita tercapai.

Pantun 81

Rajawali burung raksasa,
Terbang tinggi mengincar mangsa.
Orang kikir sempit wawasan,
Tak segan makan walaupun kawan.

Pantun 82

Ayah pegang pisau untuk diasah,
Lalu daging akan dicacah.
Belajar tanpa mengenal lelah,
Supaya dapat manfaat dan faedah.

Pantun 83

Anak ayam turun sembilan,
Mati satu tinggal delapan.
Ilmu boleh sedikit ketinggalan,
Tapi jangan sampai putus harapan.

Pantun 84

Ibu guru sedang mengajar,
Mengingatkan anak membawa bekal.
Meraih impian dengan belajar,
Ilmu didapat dengan kekal.

Pantun 85

Jalan berlumpur dan kumuh,
Aku melihatnya sungguh terpaku.
Walau seragam sekolah telah lusuh,
Ilmu kudapatkan dari sekolahku.

Pantun 86

Pergi ke pasar dekat Cibodas,
Hati-hati banyak barang palsu.
Tidak berguna jika kamu cerdas,
Jika ditanya selalu membisu.

Pantun 87

Pak guru memiliki jakun,
Suka duduk di bawah tanpa alas.
Belajar di sekolah dengan tekun,
Supaya bisa naik kelas.

Pantun 88

Beti minum karena haus,
Ditanya kakak jawabnya berbelit-belit.
Jika belajar tidak serius,
Ilmu yang didapat semakin sulit.

Pantun 89

Keluar kelas pergi ke kantor,
Mengambil minum dan juga buku.
Jangan dibawa hati yang kotor,
Ketika hendak mengajar ilmu.

Pantun 90

Kalau mengajar darinya hati,
Lelah terasa tidak berarti.
Berkali-kali diulang lagi,
Sampai akhirnya anak mengerti.

Pantun 91

Hati-hati menyeberang,
Jangan sampai titian patah,
Hati-hati di rantau orang,
Jangan sampai berbuat salah.

Pantun 92

Dalam semak ada duri,
Ayam kuning buat sarang,
Orang tamak selalu rugi,
Macam anjing dengan bayang.

Pantun 93

Jalan-jalan ke kota Blitar,
Jangan lupa beli sukun,
Jika kamu ingin pintar,
Belajarlah dengan tekun.

Pantun 94

Di tepi kali saya menyinggah,
Menghilang penat menahan jerat,
Orang tua jangan disanggah,
Agar selamat dunia akhirat.

Pantun 95

Naik pesawat ke Pakistan,
Sampainya pasti cepat,
Belajarlah dari kesalahan,
Kelak kebahagiaan akan di dapat.

Pantun 96

Tumbuh merata pohon tebu,
Pergi ke pasar membeli daging,
Banyak harta miskin ilmu,
Bagai rumah tidak berdinding.

Pantun 97

Jalan kelam disangka terang,
Hati kelam disangka suci,
Akal pendek banyak dipandang,
Janganlah hati kita dikunci.

Pantun 98

Ilmu insan setitik embun,
Tiada umat sepandai nabi,
Kala nyawa tinggal di ubun,
Turutlah ilmu insan nan mati.

Pantun 99

Pisang emas dibawa berlayar,
Masak sebiji di atas peti,
Utang emas boleh dibayar,
Utang budi dibawa mati.

Pantun 100

Ada ubi ada talas,
Ada budi ada balas,
Sebab pulut santan binasa,
Sebab mulut badan merana.

Itulah ragam pantun nasihat yang bisa kamu pelajari. Semoga bermanfaat!

(gas/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER