Kalimat imperatif adalah salah satu jenis kalimat penting dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan.
Jenis kalimat ini mengandung perintah, permintaan, larangan, hingga ajakan yang disampaikan dengan berbagai nada dan gaya bahasa, tergantung pada konteks dan tujuan komunikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman FKIP Umsu Kalimat imperatif dikenal juga sebagai kalimat perintah. Ciri khas kalimat ini adalah penggunaan kata kerja (verba) di awal kalimat dan tidak selalu mencantumkan subjek secara eksplisit.
Tanda baca yang umum digunakan di akhir kalimat imperatif adalah tanda seru (!), meskipun tanda titik (.) juga bisa digunakan dalam kalimat dengan nada perintah yang lebih halus.
Kalimat imperatif termasuk salah satu dari empat jenis kalimat berdasarkan struktur sintaksis, bersama dengan kalimat berita (deklaratif), kalimat tanya (interogatif), dan kalimat seru (eksklamatif).
Kalimat ini bertujuan untuk mengarahkan atau mempengaruhi orang lain agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Bentuk dasarnya adalah verba tanpa subjek, karena subjek dalam kalimat imperatif umumnya dipahami dari konteks percakapan.
Kalimat imperatif untuk menyampaikan arahan yang jelas. Kalimat ini bisa terdengar tegas, sopan, atau bahkan lembut tergantung bagaimana kamu menyusunnya.
Dalam penggunaannya, kalimat imperatif tidak hanya dipakai untuk memerintah secara langsung, tapi juga untuk menyarankan, mengimbau, atau menegur secara tidak langsung.
Untuk memahami lebih dalam, kenali berbagai jenis kalimat imperatif yang diklasifikasikan berdasarkan nuansa dan tujuan komunikasinya.
Gunakan kalimat imperatif halus jika kamu ingin memberi perintah dengan sopan dan tidak terasa memaksa. Biasanya menggunakan bentuk pasif atau kata bantu seperti tolong, silakan, coba, dan partikel -lah.
Contoh:
Sampaikan permintaan dengan sopan menggunakan kata-kata seperti tolong, harap, mohon, atau diminta dengan hormat.
Contoh:
Gunakan kalimat ini untuk menunjukkan bahwa kamu memberi izin kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Biasanya ditandai dengan kata silakan, biarlah, atau dipersilakan.
Contoh:
Ajak orang lain untuk melakukan sesuatu bersama dengan menggunakan kata ayo, mari, hendaknya, atau harap.
Contoh:
Ungkapkan harapan atau nasihat melalui kalimat ini dengan kata kunci seperti hendaknya atau harap.
Contoh:
Itulah pengertian, jenis, dan contoh kalimat imperatif. Manfaatkan kalimat imperatif secara tepat sesuai dengan situasi. Gunakan kalimat tegas untuk kondisi darurat atau mendesak, dan kalimat halus saat ingin tetap menjaga kesopanan.
Perhatikan pula intonasi dan konteks ketika mengucapkan kalimat imperatif. Intonasi tinggi cenderung menegaskan perintah, sedangkan intonasi lembut lebih cocok untuk ajakan atau permintaan yang sopan.
(asp/fef)