Kuliah sambil bekerja membutuhkan manajemen waktu yang baik. Tips atur waktu antara kuliah dan kerja freelance berikut dapat dicoba agar kamu tidak kewalahan.
Saat ini, banyak mahasiswa yang menimba ilmu sambil bekerja sampingan atau melakukan freelance. Banyak orang melakukan hal ini untuk menambah penghasilan mereka sebagai mahasiswa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kuliah sambil bekerja tidak semudah itu untuk dilakukan. Sebab, kamu harus dapat mengatur kapan waktunya untuk belajar dan bekerja.
Untuk membantumu, simak tips atur waktu antara kuliah dan kerja freelance berikut ini agar kamu tidak kewalahan dan kelelahan dalam menjalaninya.
Salah satu tips atur waktu antara kuliah dan kerja freelance adalah dengan membuat jadwal harian yang realistis. Membuat jadwal harian atau mingguan yang rinci menjadi hal paling penting yang harus kamu lakukan.
Catat jadwal kuliah, tugas, deadline pekerjaan freelance, dan waktu untuk istirahat. Untuk mempermudah, kamu bisa menggunakan aplikasi kalender digital seperti Google Calendar atau Notion agar kamu bisa mengatur waktu dengan lebih rinci.
Ketika membuat jadwal, pastikan jadwalnya realistis dan tidak terlalu padat. Hindari mengisi setiap jam dengan aktivitas berat dan berikutan ruang untuk jeda agar kamu tidak kelelahan.
Tetap ingat bahwa manajemen waktu bukan soal mengisi semua waktu yang kamu miliki, tetapi bagaimana kamu menggunakan waktu secara efektif.
Jangan lupa untuk menentukan prioritas pekerjaanmu. Setiap hari pasti akan ada banyak hal yang harus kamu kerjakan. Pastikan kamu sudah menentukan prioritas atau hal paling mendesak yang harus dilakukan.
Ketika menentukan prioritas, gunakan prinsip Eisenhower Matrix. Kamu bisa klasifikasikan tugas menjadi empat kategori, yakni: penting dan mendesak, penting tapi tidak mendesak, tidak penting tapi mendesak, serta tidak penting dan tidak mendesak.
Contohnya, kamu memiliki tugas kuliah yang deadline-nya besok. Tentunya tugas tersebut jauh lebih penting dibandingkan revisi ringan proyek freelance yang bisa dikerjakan di akhir pekan.
Dengan menetapkan prioritas, kamu bisa fokus menyelesaikan hal yang benar-benar penting terlebih dahulu.
Hal berikutnya yang bisa kamu lakukan adalah melakukan komunikasi yang jelas dengan klien dan dosen. Bekerja freelance berarti kamu harus bertanggung jawab penuh akan pekerjaanmu, termasuk berkomunikasi dengan klien.
Sampaikan sejak awal tentang waktu yang kamu miliki agar mereka tidak berekspektasi lebih. Jika kamu sedang ujian atau banyak tugas kuliah, tak ada salahnya untuk meminta perpanjangan waktu pada klien dengan alasan yang jelas.
Hal ini juga berlaku pada dosen. Jika kamu punya jadwal presentasi yang bentrok dengan pekerjaan, bicarakan lebih awal untuk mencari solusi.
Keterbukaan tentang waktu yang kamu miliki dengan pihak terkait bisa membuat kamu terhindar dari kesalahpahaman dan tekanan yang tidak perlu.
Lalu, sebagai seorang mahasiswa dan pekerja pastikan untuk menghindari multitasking atau mengerjakan banyak hal sekaligus. Sering kali mahasiswa akan tergoda untuk mengerjakan tugas kuliah sambil membalas email klien atau mengedit desain.
Padahal seharusnya multitasking dihindari karena bisa menurunkan kualitas hasil dan memperlambat pekerjaan. Fokus untuk mengerjakan satu tugas dalam satu waktu dengan menggunakan teknik Pomodoro atau kerja fokus selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit untuk meningkatkan produktivitas.
Terakhir dan hal yang paling penting, jangan lupa untuk beristirahat. Sebanyak apa pun pekerjaanmu, selalu luangkan waktu untuk istirahat.
Kesehatan mental dan fisik adalah aset utama agar kamu bisa kuliah dan bekerja dengan maksimal. Selalu usahakan tidur cukup, berolahraga ringan, atau melakukan hal yang kamu nikmati sambil bekerja dan kuliah.
Demikian tips atur waktu antara kuliah dan kerja freelance. Semoga bermanfaat.
(sac/juh)