Apa itu Fabel? Ini Pengertian, Ciri, dan Contoh Ceritanya

CNN Indonesia
Senin, 21 Jul 2025 12:00 WIB
Fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang diperankan binatang. Berikut penjelasan apa itu fabel dan contohnya.
Ilustrasi. Fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang diperankan binatang. Berikut penjelasan apa itu fabel dan contohnya. (Istockphoto/Getty Images/gorodenkoff)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Orang tua biasanya mengisahkan cerita fabel kepada anaknya sebagai pengantar tidur. Cerita yang dituturkan pun beragam, mulai dari kisah si kancil, tentang kura-kura yang pantang menyerah, dan lain sebagainya.

Cerita-cerita tersebut termasuk ke dalam fabel. Untuk lebih memahami apa itu fabel, kamu bisa mempelajari ciri serta contoh ceritanya berikut ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fabel atau cerita fabel sering kali memuat tokoh-tokoh hewan, misalnya singa, rubah, buaya, dan masih banyak lagi. Tokoh-tokoh yang dipilih biasanya mewakili karakter dari cerita keseluruhan.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, cerita fabel tak jarang dikisahkan oleh guru. Siswa harus memahami inti dari cerita karena umumnya terdapat pesan moral yang dapat diambil.

Pengertian fabel

Apa itu fabel? Fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan binatang, berisi pendidikan moral dan budi pekerti, seperti dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Ditambahkan dari buku Fabel karya Dra. Rosmawati, M.Pd, fabel berasal dari bahasa latin, yakni fabula yang aslinya memiliki arti hampir sama dengan mitos dalam bahasa Yunani.

Fabel adalah bentuk narasi yang biasanya menampilkan hewan dengan perilaku dan berbicara sebagai manusia.

Dalam cerita fabel, terdapat pelajaran moral dan sering kali dirumuskan secara eksplisit pada bagian akhir. Tokoh utama dalam fabel adalah hewan yang jinak dan hewan liar.

Ciri-ciri teks atau cerita fabel

Setelah memahami pengertian apa itu fabel, mengetahui ciri-cirinya juga penting. Mengutip buku Fabel dan Legenda, berikut adalah ciri-ciri fabel.

  • Tokoh yang berperan adalah binatang.
  • Tema yang digunakan dalam cerita fabel biasanya berhubungan dengan kondisi sosial.
  • Perwatakan yang digambarkan pada fabel menyerupai karakter manusia, misalnya baik, buruk, egois, sombong, serakah, dan lain sebagainya.
  • Tokoh fabel bisa berpikir, melakukan komunikasi dan bertingkah laku layaknya manusia.
  • Sudut pandang dalam cerita fabel adalah sudut pandang orang ketiga.
  • Alur cerita fabel menggunakan alur maju.
  • Di dalam fabel ada pula konflik yang mencakup permasalahan dalam dunia hewan yang mirip dengan dunia manusia.
  • Cerita fabel juga lengkap dengan latar belakang, latar waktu, latar sosial hingga latar emosional.
  • Bahasa yang digunakan pada fabel sifatnya naratif dan cenderung informal layaknya kehidupan sehari-hari.
  • Dalam cerita fabel selalu mengandung pesan moral untuk pembacanya.

Contoh fabel

Untuk lebih memahaminya, simak contoh cerita fabel berjudul Kancil yang Licik berikut ini yang dikutip dari buku Kumpulan Fabel Nusantara yang ditulis Astri Damayanti.

Kancil yang Licik

Seekor kancil berlari-lari kecil di jalanan setapak di pinggir hutan. Dengan riangnya, ia bernyanyi dan menyapa setiap hewan yang ditemui di sepanjang perjalanan.

Sampailah ia di sebuah ladang yang ditumbuhi pohon mentimun. Hari yang sangat terik membuat kancil tergoda untuk menyantap mentimun yang segar itu. Namun, kancil harus bersabar karena Pak Tani masih berada di tengah ladang.

Menjelang sore, Pak Tani akhirnya meninggalkan ladang. Karena rasa lapar yang ditahannya sejak siang, kancil langsung masuk ke ladang dan menyantap mentimun yang ada di sana hingga kenyang. Kancil baru kembali ke hutan saat hari menjelang malam.

"Besok, aku akan datang ke sini lagi," pikir si kancil.

Esok harinya, Pak Tani terkejut melihat ladang mentimun miliknya rusak.

"Ini tidak bisa dibiarkan. Dari bekas gigitannya, pasti hewan bergigi kecil. Aku akan memberinya pelajaran."

Pak Tani berkeliling ladang mencari tahu jenis hewan dan dari mana hewan itu masuk ke dalam ladang. Setelah cukup lama menyusuri ladang, Pak Tani menemukan bekas jejak kaki hewan. Akhirnya, di dekat tempat itu, dibuat sebuah lubang jebakan yang ditutupi dengan dedaunan.

"Malam ini, hewan itu pasti kembali. Namun, kali ini dia tidak akan lolos," kata Pak Tani sembari melangkah pulang.

Dugaan Pak Tani benar. Malam itu, kancil datang lagi melewati jalan yang sama. Tanpa rasa curiga, ia berjalan melenggang sambil sesekali berlari-lari kecil. Ketika sampai di pinggir ladang, tiba-tiba tubuhnya terjerembab ke dalam sebuah lubang.

"Bruuk!"

Sejenak kancil tertegun. Mau tak mau ia harus berpikir panjang, otak kancil segera mencari akal. Ia pun melantunkan mantra dari dalam lubang.

"Pat-terempat esok hari akan kiamat, masuklah ke lubang agar selamat!" seru kancil dengan lantang dari dalam lubang.

Seekor tikus yang lewat mendengar mantra itu langsung saja menceburkan diri ke dalam lubang tersebut. Tak hanya itu, kelinci, monyet, kambing, dan ular juga mempercayai mantra tersebut dan ikut masuk ke dalam lubang. Mereka percaya yang berada dalam lubang akan selamat saat hari kiamat.

Menjelang pagi, lubang kecil itu sudah penuh. Tiba-tiba mereka mencium bau yang amat busuk.

"Teman-teman, siapa di antara kalian yang kentut hingga baunya sangat mengganggu. Lubang ini terlalu sempit untuk kita. Jadi, yang kentut harus dilempar keluar!" seru si kancil.

Semua yang ada di situ terdiam dan memandang satu sama lain.

"Kalau tidak ada yang mengaku, ayo kita periksa," usul kambing yang disetujui semua hewan. Setelah diperiksa ternyata kancil yang kentut. Akhirnya dengan terpaksa ia dilempar ke luar lubang.

Setelah berada di luar lubang, kancil mengucapkan selamat tinggal pada teman-temannya.

"Sampai jumpa lagi, kawan-kawan. Maafkan aku yang telah menipu kalian semua. Hari ini kiamat ternyata tidak terjadi. Jangan lupa juga sampaikan salamku untuk Pak Tani," kata kancil sambil berlari kencang menuju hutan.

Pesan moral dari cerita fabel di atas adalah kecerdikan ternyata dapat dimanfaatkan untuk menipu mereka yang bodoh.

Demikian penjelasan mengenai apa itu fabel, dilengkapi ciri dan contoh ceritanya. Selamat belajar.

(hdr/juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER