Sungai merupakan bentang alam yang terbentuk dari aliran air yang mengalir terus-menerus dari hulu menuju muara. Keberadaan sungai tidak hanya menjadi jalur alami air hujan dan mata air, tetapi juga menopang kehidupan manusia serta ekosistem di sekitarnya.
Hampir semua peradaban besar dunia tumbuh di tepi sungai karena fungsi vitalnya bagi pertanian, transportasi, hingga sumber pangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika membicarakan sungai terpanjang di dunia, ada dua nama yang hampir selalu disebut: Sungai Nil dan Sungai Amazon. Kedua sungai ini sama-sama memiliki peran penting bagi jutaan manusia serta berpengaruh besar terhadap lingkungan global.
Perbedaannya terletak pada panjang dan volumenya sehingga sering menimbulkan perdebatan: mana sebenarnya yang merupakan sungai terpanjang di dunia?
Sungai Nil kerap dikenal sebagai yang paling panjang, sementara Sungai Amazon dipandang sebagai yang paling besar dari segi debit air.
Menariknya, keduanya bukan hanya simbol geografis, tetapi juga bagian dari identitas budaya dan sejarah kawasan masing-masing.
Nil identik dengan peradaban Mesir kuno yang bertahan ribuan tahun berkat aliran airnya, sedangkan Amazon identik dengan hutan hujan tropis yang dijuluki paru-paru dunia.
Untuk memahami lebih jauh, mari kita bahas secara rinci perbedaan Sungai Nil dan Sungai Amazon, mulai dari panjang, volume air, hingga peran ekologisnya bagi kehidupan di bumi.
![]() |
Menurut catatan Guinness World Records, Sungai Nil menempati posisi sebagai sungai terpanjang di dunia dengan panjang sekitar 6.695 kilometer.
Alirannya melewati sebelas negara di benua Afrika, termasuk Uganda, Ethiopia, Sudan, hingga Mesir. Bagi negara-negara tersebut, sungai ini menjadi sumber utama air tawar, terutama di wilayah gersang seperti Mesir.
Sejak ribuan tahun lalu, Sungai Nil telah menopang peradaban Mesir kuno. Irigasi pertanian, pengembangan kota, hingga jalur perdagangan tidak akan mungkin berlangsung tanpa keberadaan sungai ini.
Bahkan sampai sekarang, Sungai Nil masih memegang peranan vital dalam bidang pertanian dan energi, terutama melalui bendungan besar seperti Aswan High Dam.
Berikut perbandingan Sungai Nil dan Sungai Amazon dari sisi panjang, volume air, dan peran ekologisnya.
Sungai Nil diakui sebagai yang terpanjang dengan bentang sekitar 6.695 kilometer berdasarkan catatan Guinness World Record. Tak jauh berbeda, laman Britannica menuliskan panjang sungai sekitar 4.132 mil atau 6.650 kilometer.
Sementara itu, Sungai Amazon memiliki panjang sekitar 4.000 mil atau 6.400 kilometer, hanya sedikit lebih pendek dari Sungai Nil.
Walaupun ada penelitian yang menyebut Amazon bisa lebih panjang jika dihitung dari anak sungai tertentu, Guinness World Records tetap menetapkan Nil sebagai pemegang rekor sungai terpanjang di dunia.
Sungai Nil memiliki debit air yang jauh lebih kecil dibandingkan Amazon. Namun, airnya tetap krusial bagi kebutuhan hidup jutaan penduduk, khususnya untuk pertanian dan konsumsi sehari-hari.
Sementara Sungai Amazon menyandang predikat sungai dengan aliran air terbesar di dunia. Debitnya menyumbang sekitar 20 persen air tawar yang bermuara ke laut di seluruh dunia. Inilah yang menjadikan Amazon sangat berpengaruh terhadap iklim global.
Sungai Nil berfungsi sebagai jalur irigasi utama, sumber air bersih, dan pendukung pembangkit listrik tenaga air. Sungai ini juga menjaga keberlangsungan lahan pertanian di Afrika Timur dan Mesir yang sebagian besar berupa gurun.
Sementara Sungai Amazon menjadi tulang punggung ekosistem hutan hujan tropis terbesar di dunia. Sungai ini menghidupi jutaan spesies flora dan fauna serta menyediakan jalur transportasi vital bagi masyarakat pedalaman Brasil, Peru, dan Kolombia.
Dari penjelasan itu, disimpulkan bahwa Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia dengan panjang 6.695 kilometer. Meski demikian, Sungai Amazon tidak kalah penting karena memiliki debit air terbesar sekaligus peran ekologis luar biasa dalam menjaga keseimbangan iklim bumi.