Apa Akronim Siskamling? Ini Penjelasan dan Fungsinya di Masyarakat
Masyarakat dapat turut berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekitar melalui kegiatan siskamling. Sebenarnya, apa akronim siskamling?
Siskamling mencakup seluruh kegiatan partisipasi masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Dalam siskamling terdapat ronda yakni kegiatan patroli untuk menjaga keamanan di malam hari.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ronda berarti berjalan berkeliling untuk menjaga keamanan atau berpatroli. Namun, masih banyak yang belum tahu apa akronim dari siskamling.
Berikut penjelasan mengenai akronim siskamling, fungsi, komponen, dan kegiatannya di masyarakat.
Akronim siskamling
Berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Perkapolri) Nomor 23 Tahun 2007 tentang Sistem Keamanan Lingkungan, Pasal 1 Nomor 6, akronim dari siskamling adalah Sistem Keamanan Lingkungan.
Siskamling adalah suatu kesatuan yang meliputi komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yang menghasilkan daya kemampuan untuk digunakan sebagai salah satu upaya memenuhi tuntutan kebutuhan akan kondisi keamanan dan ketertiban di lingkungan.
Siskamling dilakukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pada siang hari dan atau malam hari dengan waktu tertentu. Masyarakat secara sukarela bergiliran untuk menjaga keamanan lingkungan.
Umumnya, siskamling dibentuk berdasarkan musyawarah warga, dengan berasaskan budaya kekeluargaan, swakarsa, dan gotong royong.
Mulai dari jadwal, cara melakukan ronda, siapa saja yang melakukan ronda, wilayah ronda, dan lainnya diserahkan dan ditentukan secara musyawarah mufakat oleh masyarakat di masing-masing wilayah di setiap daerah.
Fungsi siskamling
Menurut Pasal 4 Perkapolri, fungsi siskamling adalah sebagai berikut:
- Sarana warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rasa aman di lingkungannya
- Menanggulangi ancaman dan gangguan terhadap lingkungan dengan upaya:
- Pre-emptif
Pre-emptif, yakni upaya-upaya penanggulangan pada fenomena dan situasi yang bisa dikategorikan sebagai faktor korelatif kriminogen. Caranya dengan mencermati setiap gejala awal dan menemukan simpul penyebabnya yang bersifat laten potensial pada sumbernya.
- Preventif
Preventif, yakni segala usaha yang dilakukan untuk mencegah atau mengatasi secara terbatas timbulnya ancaman atau gangguan keamanan dan keteriban khususnya di lingkungan masing-masing.
Dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli atau perondaan, serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tercipta suatu lingkungan yang aman, tertib, dan teratur.
Kegiatan siskamling
Komponen siskamling terdiri dari Forum Kemitraan Perpolisian Masyarakat, ketua siskamling, dan pelaksana siskamling. Pelaksana siskamling akan melaksanakan kegiatan siskamling, seperti:
- Penjagaan seperti CCTV
- Patroli atau ronda
- Memberikan peringatan guna mencegah adanya kejahatan, kecelakaan, banjir, kebakaran, dan bencana alam.
- Memberikan keterangan atau informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban lingkungan.
- Memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang memiliki masalah yang bisa mengganggu ketentraman warga sekitarnya, dan membantu ketua RT/RW dalam menyelesaikan masalah tersebut.
- Melakukan koordinasi kegiatan dengan anggota Polri dan Pamong Praja, serta aparat pemerintah lainnya yang bertugas di wilayahnya.
- Melaporkan setiap gangguan kamtibmas yang terjadi pada Polri.
- Melakukan tindakan yang dirasa perlu guna keselamatan warganya atas izin dan perintah dari ketua siskamling.
- Melakukan tindakan represif sesuai petunjuk teknis Polri dalam hal kasus tertangkap tangan, dan pada kesempatan pertama menyerahkan penanganannya kepada Satuan Polri di wilayahnya.
Demikian penjelasan mengenai siskamling dilengkapi fungsi dan kegiatannya. Jadi, akronim dari siskamling adalah Sistem Keamanan Lingkungan. Semoga bermanfaat.
(via/juh)