Apa Itu Etanol dalam BBM? Kenali Manfaat dan Dampaknya

CNN Indonesia
Jumat, 24 Okt 2025 12:38 WIB
Belakangan etanol ramai dibicarakan sebagai campuran BBM. Sebenarnya apa itu etanol dalam BBM? Kenali manfaat dan dampak penggunaannya.
Ilustrasi. Belakangan etanol ramai dibicarakan sebagai campuran BBM. Sebenarnya apa itu etanol dalam BBM? Kenali manfaat dan dampak penggunaannya. (Safir Makki)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Belakangan etanol ramai dibicarakan sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM). Sebenarnya apa itu etanol dalam BBM?

Etanol dikenal sebagai bahan bakar alternatif yang dapat dicampurkan dengan bensin untuk mengurangi emisi karbon. Saat ini penggunaan etanol banyak dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apa itu etanol dalam BBM?

Dilansir dari laman Pertamina, etanol adalah senyawa kimia yang dikenal dengan nama lain etil alkohol atau alkohol. Senyawa ini memiliki rumus kimia C₂H₅OH yang merupakan salah satu jenis alkohol yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada pula bioetanol, yaitu etanol yang dihasilkan melalui proses fermentasi gula dari bahan alami seperti tebu, jagung, ubi jalar, kentang, atau jerami. Tidak hanya glukosa yang bisa difermentasi, tetapi juga fruktosa dan beberapa jenis gula lain.

Proses fermentasi ini melibatkan pemecahan molekul gula menjadi etanol dengan bantuan energi dari sinar matahari yang diperoleh melalui fotosintesis.


Peran etanol sebagai bahan bakar alternatif

Etanol banyak digunakan sebagai bahan campuran dalam bahan bakar kendaraan bermotor. Campuran ini dikenal dengan istilah gasohol, yaitu gabungan antara bensin (gasoline) dan alkohol (etanol).

Umumnya, etanol dicampurkan dalam kadar tertentu, seperti E5 (5% etanol, 95% bensin), E10, hingga E85 pada kendaraan yang mendukung sistem flex fuel.

Mengutip dari laman Departemen Energi AS, lebih dari 98% bensin di Amerika Serikat sudah mengandung etanol untuk membantu mengoksigenasi bahan bakar dan mengurangi polusi udara.

Campuran E10, misalnya, mampu menurunkan kadar emisi berbahaya sekaligus meningkatkan angka oktan bahan bakar. Etanol memiliki angka oktan yang lebih tinggi dibandingkan bensin sehingga mampu mencegah terjadinya engine knocking atau ketukan mesin, serta membantu mesin bekerja lebih efisien.

Namun, karena etanol memiliki kandungan energi sekitar 30% lebih rendah dibandingkan bensin, maka efisiensi bahan bakar bisa sedikit berkurang tergantung pada kadar etanol yang digunakan.

Meski begitu, secara keseluruhan, etanol dalam BBM tetap dianggap lebih bersih dan berkelanjutan dibandingkan bahan bakar fosil murni.


Manfaat penggunaan etanol dalam BBM

Masih melansir dari laman Pertamina, penggunaan etanol dalam BBM memiliki berbagai manfaat penting, terutama dalam konteks lingkungan dan ekonomi energi. Beberapa manfaat utamanya adalah sebagai berikut.

1. Mengurangi emisi gas rumah kaca

Etanol dapat menurunkan emisi karbon dioksida (CO₂) yang dihasilkan kendaraan bermotor. Hal ini membuatnya menjadi solusi untuk mengurangi dampak pemanasan global.


2. Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil

Dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan seperti tanaman penghasil gula dan pati, negara dapat menekan impor minyak bumi dan meningkatkan kemandirian energi.


3. Ramah lingkungan

Proses pembakaran etanol menghasilkan emisi yang lebih bersih dibandingkan bensin atau solar, sehingga membantu menekan polusi udara dan air.


4. Meningkatkan permintaan hasil tani

Produksi bioetanol membuka peluang bagi petani lokal untuk menyuplai bahan baku seperti tebu, singkong, dan jagung, yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.


5. Bisa digunakan pada kendaraan yang sudah ada

Campuran etanol dalam kadar rendah seperti E5 atau E10 bisa digunakan tanpa perlu memodifikasi mesin kendaraan secara signifikan.


Dampak penggunaan etanol pada BBM

Berdasarkan hasil kajian ilmiah berjudul Effect of Ethanol-Gasoline Blend on SI Engine Performance and Emissions dalam Science Direct serta A Review On The Effects of Ethanol/Gasoline Fuel Blends on NOx Emissions in Spark-Ignition Engines karya Paolo Iodice, pencampuran etanol dalam bahan bakar bensin (BBM) juga dapat menimbulkan beberapa dampak pada kendaraan. Berikut penjelasannya.

1. Konsumsi bahan bakar lebih boros

Energi yang dilepaskan saat bahan bakar dibakar disebut lower heating value (LHV). Etanol memiliki nilai LHV sekitar 27 megajoule per kilogram (MJ/kg), sedangkan bensin murni berkisar antara 43-44 MJ/kg.

Karena kandungan energinya lebih rendah, satu liter bensin yang dicampur etanol menyimpan energi lebih sedikit dibandingkan bensin biasa. Akibatnya, mesin memerlukan volume bahan bakar yang lebih besar untuk menghasilkan tenaga yang sama.

Bagi pengguna kendaraan, hal ini tampak pada jarak tempuh per liter yang sedikit berkurang, terutama pada campuran etanol tinggi seperti E20 atau lebih. Untuk campuran rendah (misalnya E5-E10), selisihnya tidak terlalu besar, namun tetap membuat konsumsi bahan bakar sedikit lebih boros secara keseluruhan.


2. Mesin sulit dinyalakan saat cuaca dingin

Agar mesin mudah menyala, bahan bakar harus cepat menguap agar bisa bercampur dengan udara secara merata. Kemampuan bahan bakar untuk menguap diukur dengan nilai Reid Vapor Pressure (RVP).

Bensin memiliki RVP yang tinggi, sekitar 53-60 kilopascal, sedangkan etanol jauh lebih rendah, sekitar 17 kilopascal. Pada suhu dingin, bahan bakar yang mengandung etanol menjadi sulit menguap, sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi terlalu miskin.

Akibatnya, mesin lebih sulit dinyalakan, terutama di daerah bersuhu rendah atau saat pagi hari. Kondisi ini dikenal dengan istilah cold start problem.


3. Penurunan efisiensi volumetrik

Dampak lainnya adalah penurunan volumetric efficiency, yaitu ukuran seberapa efisien silinder mesin dapat menarik udara dan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Semakin tinggi nilainya, pembakaran menjadi semakin sempurna.

Namun, pada bahan bakar dengan campuran etanol yang tinggi, efisiensi ini dapat menurun. Salah satu penyebabnya adalah perbedaan sifat fisik antara etanol dan bensin.

Etanol memiliki densitas dan titik penguapan yang berbeda, sehingga proses pengabutan bahan bakar tidak seideal bensin murni. Akibatnya, campuran udara dan bahan bakar tidak selalu optimal, yang berpotensi menurunkan performa mesin.


4. Emisi NOx yang tidak konsisten

Gas NOx (oksida nitrogen) terbentuk akibat suhu pembakaran yang tinggi. Etanol sebenarnya memiliki efek pendinginan alami saat menguap, yang secara teori dapat menurunkan suhu pembakaran dan menekan pembentukan NOx.

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa efek ini tidak selalu konsisten. Pada campuran etanol rendah seperti E5-E10, peningkatan kecepatan pembakaran terkadang justru menyebabkan suhu puncak ruang bakar naik sehingga emisi NOx menjadi lebih tinggi.

Artinya, tidak semua campuran etanol otomatis lebih ramah terhadap emisi gas buang tersebut.

Nah, itulah penjelasan dari apa itu etanol dalam BBM. Semoga bermanfaat.

(gas/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER