FSRU Lampung (kanan) menerima tambahan pasokan kargo kedua gas LNG (gas alam cair) dari kilang LNG Tangguh Papua di perairan Labuan Maringgai, Lampung. (ANTARA FOTO/HO Usman).
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melansir Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor hulu migas sepanjang 2014 mencapai Rp 320,25 triliun. Capaian ini diketahui melampaui target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 yang dipatok pada angka Rp 309,933 triliun.
"Realisasi penerimaan migas (PPh, SDA dan PNBP lainnya) per 31 Desember 2014 mencapai Rp 320,254 triliun, atau 103 persen dari target APBN-P 2014. Alhamdulillah, realisasi penerimaan ini diatas target," ujar Kepala Humas SKK Migas, Rudianto Rimbono melalui keterangan resmi yang diperoleh CNN Indonesia, Kamis (1/1).
Meski begitu, Rudi memprediksi PNBP hulu migas pada 2015 akan anjlok antara Rp 112 triliun hingga Rp 193 triliun dibandingkan perolehan tahun lalu. Ini menyusul tren penurunan harga minyak dunia yang saat ini berada di kisaran US$ 50 per barel sampai US$ 60 per barel. "Tahun ini, kami perkirakan penerimaan migas yang menjadi bagian negara hanya mencapai US$ 12,9 sampai US$ 19,4 miliar (berkisar Rp 161 triliun sampai Rp 243 triliun)," katanya.
Asal tahu, rendahnya proyeksi PNBP 2015 dilatarbelakangi dari buruknya harga minyak dunia yang diprediksi hanya akan mencapai US$ 65 per barel sampai US$ 85 per barel. Angka ini diketahui lebih rendah US$ 15 per barel sampai US$ 35 per barel dibandingkan realisasi harga tahun lalu yang mencapai US$ 100,48 per barel.