Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan kecewa terjadinya pelelangan empat kapal asing di Meulaboh, Aceh, dan di Pontianak, Kalimantan Barat. Kapal itu disita sebelum Susi menjabat sebagai menteri.
Susi khawatir kapal-kapal tersebut akan jatuh ke tangan para pengusaha-pengusaha ikan yang bukan berasal dari daerah asal kapal itu ditangkap dan memperbesar peluang penangkapan ikan secara ilegal.
"Saya minta peninjauan ulang untuk pelelangan empat kapal di Meulaboh. Jangan dilelang itu harusnya, masa yang menang lelangnya orang Muara Baru Jakarta? Sayang saya belum menjadi menteri pada saat itu," kata Susi, di Jakarta, Senin (5/1).
Selain itu, harga lelang juga bikin Menteri Susi kecewa. Harga pelelangan keempat kapal tersebut tak sesuai dengan ukuran kapalnya. Ia mengatakan bahwa kapal itu memiliki berat 200 Gross Ton (GT) namun hanya dilelang seharga Rp 100 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak terima hal itu. Harganya harusnya di sekitaran Rp 800 juta. Masa dijual dengan harga segitu? Kami tegaskan lagi, kami tidak ada lelang kapal-kapal eks asing," katanya, geram.
Susi mengatakan akan memperjuangkan peninjauan itu ke Pengadilan Negeri setempat agar kapal itu disita oleh negara. "Sekarang kapalnya karam, karena perairan di Meulaboh sedang surut. Saya setiap hari berdoa agar airnya tidak pasang-pasang, karena kalau airnya pasang ya kapal itu pergi begitu saja" katanya.
Selain di Meulaboh, Susi juga mendengar adanya pelelangan kapal-kapal di Pontianak senilai Rp 1,9 miliar, yang akhirnya jatuh ke kaki tangan pengusaha ikan luar negeri. Namun, Susi tidak ingin membeberkan nama yang mendapatkan hasil lelang kapal-kapal tersebut.
"Saya ingin sita semua kapal-kapal itu. Saya selalu sedih negara kita dua per tiga laut tapi makan lele dan mujair terus. Indonesia berhak makan ikan-ikan laut dari hasil sendiri. Maka dari itu, doakan kami untuk memberantas hal-hal yang menghalangi upaya tersebut," ujar Susi.
(ded/ded)