KAWASAN INDUSTRI

Pasokan Gas Nihil, Investasi Dua Kawasan Industri Terancam

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 17:50 WIB
Pemerintah mencanangkan pembangunan 13 kawasan industri. Tapi kawasan industri di Papua dan Sumut terancam investasinya lantaran tak ada pasokan gas alam.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Reuters/Y.T Haryono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mencanangkan pembangunan 13 kawasan industri. Tapi dua di antaranya terhambat masalah pasokan gas bumi sebagai bahan baku maupun sebagai sumber energi. Kendala ini menyebabkan terhambatnya investasi dalam mengembangkan kedua kawasan industri tersebut.

"Kedua kawasan industri yang dimaksud adalah kawasan Sei Mangkei di Provinsi Sumatera Utara dan Kawasan Ekonomi Teluk Bintuni di Papua Barat,” kata Direktur Pengembangan Fasilitas Industri Wilayah I Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan ketika ditemui di Gedung Kamar Dagang dan Industri, Jakarta, Selasa (13/1).

Suryawirawan mengatakan pasokan gas alam tersebut berfungsi untuk meningkatkan nilai tambah bagi komoditas-komoditas di kedua daerah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kawasan industri Sei Mangkei yang memiliki fokus komoditas pada crude palm oil (CPO) tidak akan memproduksi output industri yang memiliki nilai tambah jika tak diberikan pasokan gas yang memadai. Gas alam tersebut digunakan sebagai energi dalam mengolah CPO menjadi berbagai produk olahan yang nantinya mampu meningkatkan nilai tambah.

"Investor memperhitungkan pasokan gas alam ini sebagai salah satu alasan untuk berinvestasi di kawasan industri tersebut, tapi sampai sekarang tak ada kejelasan kapan kawasan tersebut akan dipasok gas alam. Hasilnya dari 1.933,83 hektare lahan yang disediakan, baru sekitar 200 hektare yang digunakan dan itupun juga hanya digunakan oleh PT Unilever Olechemical Indonesia (UOI)," katanya.

Sementara itu untuk Kawasan Industri Teluk Bintuni, pasokan gas alam digunakan sebagai bahan baku pengembangan pupuk dan petrokimia dengan luas sebesar 2.344 hektare. "Tapi ya sama, tidak ada kejelasan kapan gas alam ini dipasok ke daerah tersebut," kata Suryawirawan lagi.

Jika pasokan gas alam ini mampu dipenuhi, maka hal tersebut akan memicu pertumbuhan penciptaan tenaga kerja seiring dengan pertumbuhan produktivitasnya.

Kalau kawasan Sei Mangkei ini memadai pasokan gasnya, maka sebanyak 33 ribu tenaga kerja lokal bisa terserap setiap tahunnya. “Ini baru Sei Mangkei, bayangkan efeknya bagi Teluk Bintuni karena kan kita inginkan ada pemerataan ekonomi juga," ujarnya.

Kementerian Perindustrian menargetkan pembangunan 13 kawasan Industri yang diperkirakan rampung tahun 2019. Kawasan industri tersebut antara lain Sei Mangkei, Kuala Tanjung, Tanggamus, Landak, Ketapang, Batulicin, Bantaeng, Buli, Konawe, Morowali, Palu, Bitung, dan Teluk Bintuni.

(ded/ded)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER