Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) untuk mendirikan satu pabrik di Myanmar terpaksa di kaji ulang. Hal tersebut menjelaskan alasan perusahaan
holding semen terbesar di Indonesia tersebut tak kunjung memulai pembangunan pabrik yang awalnya ditargetkan bisa dilakukan 2014.
Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto menjelaskan keputusan untuk mengkaji ulang rencana pelebaran sayap bisnis di Myanmar setelah tak kunjung disepakatinya harga pembelian saham milik perusahaan lokal di negara tersebut. Padahal untuk dapat membangun pabrik di negara junta militer senilai US$ 200 juta tersebut, Semen Indonesia membutuhkan mitra lokal.
Awalnya sesuai rencana perseroan, pabrik di Myanmar mulai dibangun pada 2014 dengan target selesai pada 2017 dengan kapasitas 1 juta ton per tahun. Produksi dari pabrik Myanmar akan dipasarkan ke Myanmar dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Investasi di Myanmar itu kan dengan cara membeli saham mitra. Dari hasil
due diligence, kami lihat harga yang diberikan mereka
over value. Jadi, belum ketemu harga yang pas,” ujar Agung ketika dihubungi, Rabu (14/1).
Namun menurutnya, badan usaha milik negara (BUMN) semen tersebut tidak akan menghentikan rencana melakukan ekspansi ke luar negeri meskipun rencana investasi di Myanmar belum menunjukkan kejelasan.
“Dalam mengakuisisi harus dilihat semua aspek, termasuk legalnya. Seperti di Vietnam, mereka yang minta kita masuk, padahal ada penawaran lebih baik ke mereka,” katanya.
Di Vietnam, Semen Indonesia mengakuisisi saham Thang Long Cement pada Desember 2012 senilai US$ 157 juta. Dari pabrik tersebut Semen Indonesia bisa menghasilkan produksi 2,3 juta ton semen per tahun.
Sementara pada 22 Oktober 2014 lalu, Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis Semen Indonesia Johan Samudra mengungkapkan rencana perseroan melakukan ekspansi ke Bangladesh. Menurut Johan, Semen Indonesia akan membeli pabrik penggilingan semen di Bangladesh senilai US$ 50 juta.
Sepanjang 2014, Semen Indonesia berhasil menjual sebanyak 26,35 juta ton semen terdiri dari 26,15 juta ton di pasar domestik dan 197.284 ton untuk pasar ekspor.
(gen)