INDUSTRI PENERBANGAN

2034, Penumpang Pesawat di Indonesia Tambah 183 Juta Orang

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Minggu, 18 Jan 2015 11:53 WIB
Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) memperkirakan penerbangan Indonesia-Timor Leste tumbuh 14,9 persen dalam 20 tahun ke depan, tercepat di Asia.
Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) memperkirakan sekitar 7,3 miliar penduduk dunia akan memanfaatkan transportasi udara untuk bepergian pada tahun 2034. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan proyeksi 2014 yang sekitar 3,3 miliar jiwa atau rata-rata tumbuh 4,1 persen per tahun. (CNNIndonesia/GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) memperkirakan sekitar 7,3 miliar penduduk dunia akan memanfaatkan transportasi udara untuk bepergian pada tahun 2034. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan proyeksi 2014 yang sekitar 3,3 miliar jiwa atau rata-rata tumbuh 4,1 persen per tahun.

"Ini adalah prospek yang menarik untuk berpikir bahwa dalam 20 tahun ke depan jumlah penumpang akan dua kali lebih banyak dibandingkan hari ini. Konektivitas udara pada skala ini akan membantu mengubah peluang ekonomi bagi jutaan orang," ujar CEO sekaligus Direktur Jenderal IATA  Tony Tyler seperti dikutip dari situs resmi IATA, Ahad (18/1).

Tony menjelaskan saat ini industri aviasi global memperkerjakan 58 juta orang dengan nilai ekonomi mencapai US$2,4 triliun. "Dalam 20 tahun ke depan kami memperkirakan industri penerbangan akan menciptakan lapangan pekerjaan sekitar 105 juta dan menyumbang US$6 triliun terhadap PDB dunia," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IATA meyakini Tiongkok akan mengambil alih posisi Amerika Serikat (AS) sebagai pasar penumpang terbesar di dunia pada 2030. Penerbangan ke, dari dan di dalam wilayah Tiongkok diperkirakan melibatkan 1,3 miliar penumpang pada 2034, meningkat lebih dari 856 juta penumpang dibandingkan tahun lalu atau tumbuh rata-rata 5,5 persen per tahun.

Sementara di AS, penerbangan ke, dari dan di dalam wilayah tersebut diprediksi tumbuh rata-rata 3,2 persen per tahun. Jumlah penumpang pesawat terbang di AS diperkirakan mencapai 1,2 miliar pada 2034 atau bertambah 559 juta orang dibandingkan dengan posisi 2014.

Pertambahan Penumpang Terpesat

Selain Tiongkok dan Amerika Serikat, IATA memperkirakan tiga negara dengan pertambahan penumpang terpesat pada 2034 adalah India, Indonesia dan Brasil. Sekitar 266 juta penumpang baru akan memanfaatkan transportasi udara di India, sedangkan di Indonesia diprediksi mencapai 183 juta penumpang dan di Brasil sebanyak 170 juta penumpang.

Sementara dari sisi persentase, delapan dari 10 negara dengan pertumbuhan pasar aviasi terbesar ada dikawasan Afrika. Republik Afrika Tengah, Madagaskar, Tanzania, Burundi dan Kuwait merupakan pasar penerbangan yang tumbuh paling cepat di dunia.

Untuk rute penerbangan di Asia dan Amerika Selatan, sejumlah negara pasangan mengalami pertumbuhan pesat sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan demografi kawasan. Antara lain intra-Pakistan, Kuwait-Thailand, Uni Emirat Arab (UEA)-Ethiopia, Kolombia-Ekuador dan perjalanan intra-Honduras diprediksi tumbuh rata-rata minimal 9,5 persen selama 20 tahun ke depan.

"Sementara Indonesia-Timor Leste akan menjadi yang tercepat tumbuh di antara semua negara sepasang, yakni sekitar 14,9 persen," tulis IATA dalam laporannya.

(ags/ags)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER