Jakarta, CNN Indonesia -- European Central Bank (ECB) atau Bank Sentral Eropa memilih untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 0,05 persen. Penetapan ini dilakukan saat pertemuan ECB menyusul deflasi yang terjadi di Benua Biru pada bulan lalu, di mana indeks harga konsumen turun sebanyak 0,2 persen.
Dilansir dari Reuters, Presiden ECB, Mario Draghi, mengatakan akan mengumumkan langkah-langkah kebijakan moneter baru. Dalam pernyataannya, ECB sebelumnya mengatakan akan mempertahankan suku bunga "refinancing" tetap di 0,05 persen, dan dua suku bunga lainnya yakni suku bunga pinjaman marjinal dan deposito masing-masing 0,30 persen dan minus 0,20 persen.
Dalam keterangannya, ECB juga akan menyuntikkan hingga € 1 triliun untuk membeli obligasi pemerintah senilai € 50 miliar per bulan sampai akhir 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Membuat uang baru untuk membeli utang pemerintah, atau pelonggaran kuantitatif (QE), harus mengurangi biaya pinjaman," ujar Draghi.
Investor global sempat cemas menunggu pernyataan Kepala ECB Mario Draghi untuk mengungkapkan rincian program pembelian obligasi besar-besaran yang dirancang ECB untuk merangsang ekonomi zona euro yang sedang mengalami kesulitan.
Draghi menjelaskan perekonomian zona Eropa yang tengah lesu membuat ECB harus mencari cara untuk merangsang pengeluaran, oleh karena itu ECB memilih untuk mempertahankan suku bunga.
"Menurunkan biaya pinjaman agar mampu mendorong bank untuk memberikan pinjaman dan mendorong para pebisnis dan konsumen Eropa untuk melakukan konsumsi lebih banyak," ujarnya.
(ags/ags)