Jakarta, CNN Indonesia -- Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah memasuki 100 hari masa kerja sebagai presiden dan wakil presiden. Dalam jangka pendek, kebijakan ekonomi yang diambil keduanya dinilai lebih unggul dibandingkan dengan pendahulunya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono.
"Jokowi dan ekonomi atau Jokowinomic mampu mengubah dan mereformasi sistem ekonomi yang ada saat ini. Mulai dari pengalihan subsidi agar fiskal lebih besar hingga mempermudah perizinan penanaman modal," ucap Pengamat Politik Lembaga Studi dan Pengembangan Etika Usaha (LSPEU) Fachry Ali dalam forum diskusi 'Perspektif Indonesia' di Jakarta, Sabtu (31/01).
Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), kata Fachry, merupakan gebrakan Jokowi-JK yang mampu mempermudah investasi di Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi otoritas tunggal yang berwenang melayani proses perizinan investasi melalui sistem PTSP ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 22 Instansi dibuat menjadi satu atap, ini tentu akan sangat permudah investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara," jelasnya.
Ekonomi Indonesia di tangan Jokowi, lanjut Fachry, sejauh ini relatif memiliki daya tahan yang kuat dari tekanan pasar maupun sentimen negatif negara lain. Subjektifitas Fachry Ali juga menilai Kabinet Kerja yang dibentuk Jokowi-JK berhasil menjaga sumber daya ekonomi, dengan fokus pembangunan pada ketahanan pangan, transportasi, dan infrastruktur.
"Seperti Menteri Susi, Menteri Jonan, dan Menteri Rini yang juga membantu bagaimana menjaga sumber daya dan membantu pembangunan," ucapnya.
(ags/ags)